Friday, January 2, 2009

TeSIS-2, hari-hari terlelah dalam TeSIS

Kurang tidur pastilah, tetapi untuk menyukseskan TeSIS harus diusahakan masksimal. Terus terang tensi panitia mulai tegang, semua hal ujung-ujungnya pakai bahasa hewan. "Kucing Luh, hehehhee". Tetap ada tertawanya. Kalau ytidak demikian pusingnya panjang. Obat doping Enervon C, nggak ada. Yang ada malah jamu Tolak Angin, huh menyebalkan.

Hari masih pagi, saya udah berda di ELF Silver kebangaan sekolah. Yang saya takutkan cuma satu KIR mobil tersebut udah habis 18 Desember yang lalu, alhasil dengan sedikit lumpur kita kotori keterangan tanggal habis. Guru kreatif amat inovatif, sedikit destruktif untuk sesuatu yang imajinatif. Alahahhhhh, nakal lu brong. Bahagianya lihat perkebunan teh sekitar ciater, embun dan kabut yang masih menyelimuti kawasan tersebut, kendaraan sayur dan buah sesekali melintas dengan kecepatan lumayan, 60 - 80 km. Nggak pakai AC-lah udah dingin, hehehee. Pagi-pagi udah nyetor dulu, kebiasaan bangun pagi jam 4 pasti dan harus. Tujuan ke Bandung, buka email, save as di usb, ke tempat cetak spanduk, tunggu selesai. Maunya begitu.

Jam 9-an sampai Bandung, cari warnet yang kosng dari game-online susah banget. Padaal hari Jum'at seharusnya banyak orang beribadah. Tujuan utama adalah jalan SUCI, kerajaan kaos, jaket dan spanduk. Satu warnet yang saya masuki, lemotnya nauzubillah, tempatnya sempit harus bersila, sampai saya tidak bisa bangun.  Gagal, bayar Rp. 1000. Jalan lagi, agak jauh mendekati kampus. Ada warnet kosong, hahahha ini yang saya cari. Nggak sampai 10 menit berhasil download, tapi bentuknya winzip. Buka facebook, kirim pesan.

Hampir 3 tempat spanduk yang digital printing, ternyata calo semua. Dan parahnya mereka tinggal terima jadi. Sudah pusing, belum makan, stress berat nih. Udah gituh mojang bandung cakep-cakep pula. Ya Allah tunjukan jalan yang benar. Akhirnya buka phonebook, telpon anak ITB 2008, "pak di belakang salman ada yang besat tuh pak." Thanks GOD.  Mas tiyar udah stress, kasihan dia.

Sampai di DIGITAL Printing, wah ini memang pusatnya. Ramai orang lagi merubah atau memperbaiki bentuk pesanannya di coreldraw 4. Dari 2 spanduk, saya buat jadi 3, tambahanya berupa spanduk sekretariat. "Selesainya, besok pak." Bagai disambar petir, khan dipakai besok. Hehehehhe. Nego punya nego, nanti jam 19.00. Waduh nunggu di bandung, kejam.

Jam telah menunjukkan pukul 11.20, saya dan mas tiyar mengejar ke setiabudi untuk langsung menuju subang. Ada mesjid dekat pasar. Mesjidnya penuh oleh pendatang, karena mulai musim liburan. Nopol B banyak sekali. Tapi memang mesjidnya penuh berkah, lantainya dingin banget. Hehehee, ya dinginlah mau ke arah ciater.

Sepanjang jalan, saya dan mas tiyar buang angin terus. Kami masuk angin dan terlambat makan. Akhirnya kejadian khan. Mas tiyar tepar. Batuk masuk anginnya, sampai kondisi yang parah. Asumsinya, spanduk ambil besok pagi aja. Sesampai di Tambakmekar, ternyata baru satu RT yang berhasil terselesaikan. RT 09 relatif tanpa masalah. Rt 010 dan 011 ada banyak kendala.  Ada orang tua yang maunya banyak peserta, ada yang minta sedikit aja, ada yang minta perempuan saja, waduh pak Roni sampai banyak bengong. Tapi doi memang manusia tahan banting, kalimat yang keluar dari bibirnya adalah," tenang,.... tenang, selesai kok." Sementara kita berpikir,"tenang, .... yang lain boleh tegang, gw senang aja." Ron -ron, cool habis ente.

Pegawai sekolah yang kami bawa, karena meraka memang sudah sering ikut TeSIS, jadi udah tahu apa yang harus dilakukan. Mereka semangat memindahklan tas-tas ke rumah yang sudah pasti jumlah anak-anaknya. Jadi terima kasih untuk mas Wakiman, mas Rasum dan mas Zuliandri. Mas tiyar saya paksa tidur. Mas tiyar tepar banget, saya masih kuat, tapikuat tidur kayakhnya.

Jam menunjukkan jam 16.40 ketika mas tiyar minta saya telpon percetakan spanduk, aklau udah jadi kita ambil. Saya tidak tega, batuknya masih menggetarkan gunung Galunggung. Karena dia maksa, akhirnya jam 17 kurang beberapa menit kami berdua kembali ke bandung.  Sepanjang jalan batuk nya memecah kesunyian sore hari.  Jam 18, kami tertahan di setiabudi, ternyata kendaaraan yang naik banyak sekali. Pokonya sebelum jam 20.00 harus sudah ada di percetakan, atau gagal sama sekali. Perut bunyi angin ribut, belum makan siang, hehehehe.

Jam 19.15 menit smapai di tempat percetakan, ambil langsung ngacir. Cari jalan yang lain, arah cipaganti. Ternyata sama saja.  Akhirnya mencarai makan malam yang maunnya sih enak, ternyata tanpa rasa. HUh menyebalkan. Pulangnnya sama saja. Ke Bandung macet, ke Subang lebih macet.

Tepat jam 22.00 kami sampai posko, capeknya seperti dikeroyok orang sekampung. Hehehehehee. Ada yang lebih parah, panitia lokal dan karyawan sman 9 maksa untuk memasang spanduk. Jam 22 man, ente kelebihan energi ye pade.  Ternyata warga Tambakmekar lagi masang umbul-umbul desa untuk menyambut peserta TeSIS. Wah kita nggak nyaka mereka sedemikian antusiasnya. Al hasil jam 24 baru mulai pada nggelosor di posko, ada beberapa warga yang tidur di posko, padahal mereka tidur di halaman tanap penutup, dinginnya boooo.

To be continue,............

2 comments:

g-aryopratomo said...

subhanallah
perjuangan banget ya pak
tapi tiap kegiatan emang ga luput dari kekurangan, walaupun udah berjuang teramat keras

salut:
utk panitia yang berjuang sangat keras
utk warga tambak mekar yang antusias
utk peserta tesis, yang cukup antusias juga

wangsajaya said...

hahaha, semangat tak kunjung padam