Sunday, September 28, 2008

Manajemen Pendidikan

Saturday, September 27, 2008

Islam bukan sarung

Ketika saya harus menjawab beberapa pertanyaan teman-teman tentang RUU Pornografi dan Pornoaksi, cuma satu hal yang saya ingatkan. Apakah itu akan lebaih baik buat iman kita atau tidak ? Kalau hanya akan membuat kehidupan kita lebih baik, tidak ada disistengrasi bangsa, atau apa pun namanya. Bahkan paling seram, beberapa provinsi akan melepaskan diri ? Atau mungkin kita lihat, bagaimana besarnya penolakan beberapa daerah hingga melakukan tari erotis di depan gedung DPRD ! Wah, makin kisruh aja pikiran kita melihatnya.

Islam adalah aturan berkehidupan. Ketika saya membuka mata tentang keislaman, ada hal yang saya pahami.

Friday, September 26, 2008

Menikmati Ramadhan di Darul Irfan

Entah apa yang terpikir pertama kali, ketika saya harus memilih tempat untuk i'tikaf tahun ini. Beberapa tahun terakhir, memang mesjid Al Azhar selau menjadi pilihan saya. Teramat banyak pembenahan diri saya lakukan, karena banyak seklai pelajaran hidup yang saya dapatkan di mesjid tersebut. Dari era pergerakan membela Palestina saat kuliah, 14 tahun yang lalu. Teramat banyak waktu yang saya habiskan di mesjid tersebut, saat jadi tamu Allah, karena memang itu perkerjaan yang saya punya. Pergi dari rumah di Bekasi, padahal tanpa pekerjaan yang menghasilkan uang. Untungnya Ibuku tidak menegtahui bahwa anaknya tidak mempunyai pekerjaan. Tapi saya amat yakin dengan Allah akan penghidupan yang layak, agar saya mampu beribadah dalam kondisi yang baik. Pengalaman yang paling saya membuat saya kangen ke Al Azhar adalah suasana keteduhan dan ketenagan wilayah kebayoran mendekati jam 02.00.

Bukan Permata biasa

diambil dari :http://jilbab.or.id/archives/299-bukan-permata-biasa/


Di Madinah ada seorang wanita cantik shalihah lagi bertakwa. Bila malam mulai merayap menuju tengahnya, ia senantiasa bangkit dari tidurnya untuk shalat malam dan bermunajat kepada Allah. Tidak peduli waktu itu musim panas ataupun musim dingin, karena disitulah letak kebahagiaan dan ketentramannya. Yakni pada saat dia khusyu' berdoa, merendah diri kepada sang Pencipta, dan berpasrah akan hidup dan matinya hanya kepada-Nya.



Dia juga amat rajin berpuasa, meski sedang bepergian. Wajahnya yang cantik makin bersinar oleh cahaya iman dan ketulusan hatinya.Suatu hari datanglah seorang lelaki untuk meminangnya, konon ia termasuk lelaki yang taat dalam beribadah. Setelah shalat istiharah akhirnya ia menerima pinangan tersebut. Sebagaimana adat kebiasaan setempat, upacara pernikahan dimulai pukul dua belas malam hingga adzan subuh. Namun wanita itu justru meminta selesai akad nikah jam dua belas tepat, ia harus berada di rumah suaminya. Hanya ibunya yang mengetahui rahasia itu. Semua orang ta'jub. Pihak keluarganya sendiri berusaha membujuk wanita itu agar merubah pendiriannya, namun wanita itu tetap pada keinginannya, bahkan ia bersikeras akan membatalkan pernikahan tersebut jika persyaratannya ditolak. Akhirnya walau dengan bersungut pihak keluarga pria menyetujui permintaan sang gadis.

Bukittinggi salah satu kebesaran Illahi

Setahun yang lalu, kami berkunjung ke Bukittinggi Padang, banyak hal yang kami dapatkan. Dari Goa Jepang yang panjang dan dalam, banyaknya penghuni wilayah sekitar goa Jepang ( monyet meksudnya), dan tentunya ngarai. Asli ini benar-benar fenomena Geografi. Di satu sisi, jika orang mampu membuat sebuah goa yang dalam dan panjang, dalam dan panjangnya terlihat dari orang-orang yang berkunjung ke dalam, dan saat kembali mereka ngos-ngosan. Hehehehehe, kekurangan udara yaaa.

Berikut adalah pose teman-teman saat di wilayah tersebut.

Thursday, September 25, 2008

Doa Untuk Orang tua


DOA UNTUK ORANG TUA



“Segala puji bagi Allah yang telah memerintahkan kami untuk bersyukur dan berbuat baik kepada kedua orang tua...”


“Yang telah mendorong kami untuk berbakti dan berlaku lembut kepada ‘mereka’...”


“Yang telah menganjurkan kami untuk merendahkan diri kepada ‘mereka’ dengan penuh kasih sayang, sebagai bentuk penghormatan dan pemuliaan...”


“Yang mewasiatkan kami untuk memohonkan kasih sayang Allah bagi ‘mereka’ sebagaimana ‘mereka’ mengasihi kami sewaktu kami kecil...”


“Ya Allah...sayangilah kedua orang tua kami...ampuni...rahmati...dan ridhoilah ‘mereka’ dengan keridhoan yang mengantarkan ‘mereka’ pada semua jenis keridhoan-Mu, yang membawa ‘mereka’ ke tempat-tempat yang mendatangkan maaf dan ampunan-Mu, serta meletakkan ‘mereka’ di “negeri yang mulia dan aman”... yaitu sorga-Mu... Kemudian hidangkanlah kepada ‘mereka’ berbagai kebaikan-Mu...”


Ya Allah...ampunilah ‘mereka’ dengan pengampunan yang menyeluruh... yang menghapus dosa-dosa ‘mereka’ terdahulu dan keburukan yang ‘mereka’ lakukan...


“Yang mewasiatkan kami untuk memohonkan kasih sayang Allah bagi ‘mereka’ sebagaimana ‘mereka’ mengasihi kami sewaktu kami kecil...”

Indahnya Qiyamul lail

http://beta.eramuslim.com/syariah/suara-langit/keutamaan-qiyamul-lail.htm


Keutamaan Qiyamul-Lail


oleh Ihsan Tandjung Selasa, 23 Sep 2008 18:47

Sebarkanlah salam, jalinlah hubungan silaturrahim, sholatlah di waktu malam tatkala orang-orang masih tidur, pasti kamu semua masuk surga dengan selamat dan sejahtera

Hendaknya ummat Islam memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan Ramadhan yang sangat berharga, terutama di sepuluh malam terakhir. Jangan ada satu malampun di bulan suci Ramadhan yang tidak diisi dengan kegiatan sholat malam.

Ramadhan merupakan bulan di mana Allah ta’aala wajibkan berpuasa di dalamnya sedangkan Rasulullah Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam sunnahkan kaum muslimin melaksanankan qiyamul-lail (sholat malam/ sholat tahajjud).

PERINGKAT SMA DI PROVINSI DKI

Nah akhirnya peringkat SMA di Jakarta sudah berhasil didapatkan, berikut petikannya ( karena nggak mungkin semuanya ditampilkan, hehehehe), berdasarkan Hasil Ujian Nasional

Peringkat SMA Negeri dan Swasta di Jakarta berdasarkan Hasil Ujian Nasional 2008

Kelompok Ujian Ilmu Pengetahuan Alam
1. SMA KRISTEN 1 PENABUR
2. SMA NEGERI 8 JAKARTA
3. SMA KRISTEN 5 PENABUR
4. SMA ISLAM AL AZHAR 2
5. SMA SANTA URSULA
6. SMA KANISIUS
7. SMA DHARMA BHUDI BHAKTI

Wednesday, September 24, 2008

Indahnya Qiyamul lail

http://beta.eramuslim.com/syariah/suara-langit/keutamaan-qiyamul-lail.htm

Keutamaan Qiyamul-Lail

oleh Ihsan Tandjung Selasa, 23 Sep 2008 18:47 Sebarkanlah salam, jalinlah hubungan silaturrahim, sholatlah di waktu malam tatkala orang-orang masih tidur, pasti kamu semua masuk surga dengan selamat dan sejahtera

Hendaknya ummat Islam memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan Ramadhan yang sangat berharga, terutama di sepuluh malam terakhir. Jangan ada satu malampun di bulan suci Ramadhan yang tidak diisi dengan kegiatan sholat malam.

Ramadhan merupakan bulan di mana Allah ta’aala wajibkan berpuasa di dalamnya sedangkan Rasulullah Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam sunnahkan kaum muslimin melaksanankan qiyamul-lail (sholat malam/ sholat tahajjud).

َقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ رَمَضَانَ
شَهْرٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ صِيَامَهُ وَإِنِّي سَنَنْتُ لِلْمُسْلِمِينَ قِيَامَهُ فَمَنْ صَامَهُ إِيمَانًا
وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ الذُّنُوبِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ (أحمد)

Bersabda Rasululah shollallahu ’alaih wa sallam, "Sesungguhnya Ramadhan adalah bulan di mana Allah ta’aala wajibkan berpuasa dan aku sunnahkan kaum muslimin menegakkan (sholat malam). Barangsiapa berpuasa dengan iman dan dan mengharap ke-Ridhaan Allah ta’aala, maka dosanya keluar seperti hari ibunya melahirkannya." (HR Ahmad 1596)

Perlu diketahui bahwa sholat malam diperintahkan Allah ta’aala khusus kepada Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam melalui firmanNya sbb:

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS Al-Israa ayat 79)

Tetapi seluruh ummat Islam disyariatkan mencontoh kepada perbuatan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam. Sepatutnya setelah Ramadhan berlalu hendaknya kita terus mengerjakan qiyamullail ini. Sebab Allah ta’aala menjelaskan bahwa orang-orang yang menjaga sholat malam, itulah sebenarnya orang yang berhak dan layak menerima kebaikan serta rahmat-Nya.

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ آَخِذِينَ مَا آَتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

”Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik; Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (QS Adz-Dzaariyaat ayat 15-18)

Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam menganjurkan ummatnya untuk mengerjakan sholat malam sambil menjelaskan bahwa kegiatan mulia tersebut merupakan kebiasaan orang-orang sholeh sejak zaman dahulu. Di samping itu ternyata sholat malam menghasilkan banyak manfaat sebagaimana disebutkan dalam hadits di bawah ini:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأَبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ وَإِنَّ قِيَامَ اللَّيْلِ
قُرْبَةٌ إِلَى اللَّهِ وَمَنْهَاةٌ عَنْ الْإِثْمِ وَتَكْفِيرٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَطْرَدَةٌ لِلدَّاءِ عَنْ الْجَسَدِ


Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda : “Kerjakanlah sholat malam sebab ia merupakan kebiasaan orang-orang sholeh sebelum kamu pada zaman dahulu. Ia juga merupakan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah ta’aala, sebagai penebus amal kejahatan-kejahatanmu, pencegah dosa dan penangkal penyakit pada badan.” (HR Tirmidzi 3472)

Bahkan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam memasukkan orang yang biasa sholat malam sebagai kelompok yang dijamin bakal masuk surga, tempat kenikmatan abadi yang Allah ta’aala sediakan bagi hamba-hambaNya yang sholeh.

أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلَامَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصَلُّوا وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ

“Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, jalinlah hubungan silaturrahim, sholatlah di waktu malam tatkala orang-orang masih tidur, pasti kamu semua masuk surga dengan selamat dan sejahtera.” (HR Tirmidzi 2409)

Saudaraku, tidakkah kita ingin selalu dekat dengan Allah ta’aala? Tidakkah kita berambisi untuk meraih tebusan Allah ta’aala atas segala amal kejahatan yang pernah kita lakukan? Tidakkah kita merasa perlu memiliki pencegah dari melakukan dosa dalam diri kita? Dan tidakkah kita ingin selalu mempunyai penangkal saat penyakit badan muncul? Kemudian saudaraku, tidakkah kita ingin masuk surga Allah ta’aala dan hidup kekal dalam kenikmatan tiada tara itu?

Marilah, saudaraku, kita senantiasa hidupkan qiyamullail, baik di bulan Ramadhan maupun di luarnya.

PERINGKAT UN SMA NEGERI 2008 SEJAKARTA

Nah akhirnya peringkat SMA di Jakarta sudah berhasil didapatkan, berikut petikannya ( karena nggak mungkin semuanya ditampilkan, hehehehe)

Peringkat SMA Negeri dan Swasta di Jakarta berdasarkan Hasil Ujian Nasional 2008

Kelompok Ujian Ilmu Pengetahuan Alam
1. SMA KRISTEN 1 PENABUR
2. SMA NEGERI 8 JAKARTA
3. SMA KRISTEN 5 PENABUR
4. SMA ISLAM AL AZHAR 2
5. SMA SANTA URSULA
6. SMA KANISIUS
7. SMA DHARMA BHUDI BHAKTI
8. SMA NEGERI 70
9. SMA LABSCHOOL KEBAYORAN
10. SMA KRISTEN 3 PENABUR
11. SMA NEGERI 35
12. SMA NEGERI 47
13. SMA ISLAM AL AZHAR 1
14. SMA SERUNI DON BOSCO
15. SMA SANTA THERESIA
16. SMA IPEKE SUNTER
17. SMA IPEKA TOMANG
18. SMA NEGERI 39
19. SMA NEGERI 68
20. SMA KRISTEN YUSUF

Kelompok Ujian Ilmu Pengetahuan Sosial
1. SMA NEGERI 81
2. SMA KRISTEN 1 PENABUR
3. SMA NEGERI 8
4. SMA NEGERI 61
5.. SMA NGERI 48
6. SMA NEGERI 14
7. SMA NEGERI 39
8. SMA NEGERI 78
9. SMA KANISIUS
10. SMA SANTA URSULA
11. SMA NEGERI 33
12. SMA NEGERI 65
13. SMA NEGERI 71
14. SMA NEGERI 91
15. SMA NEGERI 62
16. SMA NEGERI 89
17. SMA NEGERI 99
18. SMA DIAN HARAPAN
19. SMA KRSITEN 5 PENABUR
20. SMA NEGERI 21

Yang perlu menjadi perhatian, diperingkat IPS, banyak SMA Negeri yang berasal dari wilayah Jakarta Timur. Ayo siapa yang bisa memberi keterangan.....

UJIAN SELEKSI MASUK ITB 2009

PENELUSUARAN MINAT, BAKAT, DAN POTENSI ITB (PMBP-ITB) 2009 DI DAERAH

PMBP-ITB bertujuan untuk mendapatkan mahasiswa yang mempunyai kualifikasi akademik dan kepribadian yang baik. Kegiatan penjaringan atau tes daerah, merupakan salah satu pilihan yang menawarkan kemudahan kepada calonmahasiswa untuk mengakses sistem mahasiswa baru ITB. PMBP-ITB 2009 di Daerah terdiri atas tiga jalur yangberbeda, yaitu :
1. Jalur Seni dan Teknologi
2. Jalur Seni Rupa dan Desain
3. Jalur Bisnis dan Manajeman

POLA SELEKSI

USM ITB 2009

PENELUSUARAN MINAT, BAKAT, DAN POTENSI ITB (PMBP-ITB) 2009 DI DAERAH

PMBP-ITB bertujuan untuk mendapatkan mahasiswa yang mempunyai kualifikasi akademik dan kepribadian yang baik. Kegiatan penjaringan atau tes daerah, merupakan salah satu pilihan yang menawarkan kemudahan kepada calonmahasiswa untuk mengakses sistem mahasiswa baru ITB. PMBP-ITB 2009 di Daerah terdiri atas tiga jalur yangberbeda, yaitu :
1. Jalur Seni dan Teknologi
2. Jalur Seni Rupa dan Desain
3. Jalur Bisnis dan Manajeman

POLA SELEKSI
PMBP-ITB menyeleksi para calon mahasiswa yang diperkirakan dapat meneyelesaikan pendidikan di ITB dengan baik dan pada waktu yang telah ditetapkan.
1. Seleksi dilakukan melalui Ujian Tertulis yang dilaksanakan selam 2 (dua) hari berturut-turut
2. Seleksi dilakukan secara serentak untuk semua jalur pilihan ujian. Calon peserta dapat memilih salah satu, dua, atau ketiga jalur ujian yang disediakan, asalkan dapat memenuhi semua persyaratan darai maisng-maisng jalur ujian.
3. Hasil ujian tertulis merupakan penentu utama dalam pengambilan keputusan seleksi ini.

Berikut adalah Fakultas /Sekolah yang ditawarkan ITB di PMBP-ITB 2009
FAKUTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENEGTAHAUN ALAM
1. Matematika
2. Fisika
3. Astronomi
4. Kimia
SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI
1. Biologi
2. Mikrobiologi
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
1. Teknik Kimia
2. Teknik Fisika
3. Teknik Industri
FAKUKTAS TEKNIK SIPILI DAN LINGKUNGAN
1. Teknik Sipil
2. Teknik Lingkungan
3. Teknik Kelautan
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
1. Teknik Geologi
2. Teknik Geodesi dan Geomatika
3. Meteorologi
4. Oseanografi
SEKOLAH FARMASI
1. Sains dan Teknologi Farmasi
2. Farmasi Klinik dan Komunitas
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
1. Seni Rupa
2. Kria
3. Desain Interior
4. Desain Komunikasi Visual
5. Desain Produk
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
1. Teknik Pertambangan
2. Teknik Perminyakan
3. Teknik Geofisika
4. Teknik Metalurgi
SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
1. Teknik Elektro
2. Teknik Informatika
SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN, DANPENGEMBANGAN KEBIJAKAN
1. Arsitektur
2. Perencanaan Wilayah dan Kota
SEKOLAH BISNIS DAN MANAJEMEN
1. Manajemen

CATATAN
a. Sehubungan dengan telah terbitnya SK Rektor ITB No. 71/SK/K01/PP/2006, tertanggal 17 Maret 2006, tentang sistem penerimaan mahasiswa baru ITB, maka secara resmi, setiap mahasiswa baru diterima manjadi mahasiswa fakultas/ sekolah terlebih dahulu, sebelum akhirnya memilih program studi pada AWAL TAHUN KEDUA
b. Penempatan mahasiswa di aslah satu progran studi serumpun di fakultas/ sekolah ITB, dilakukan oleh ITB sebelum masa perkuliahan tahun kedua dilaksanakan, berdasarkan minat, kapasistas program studi yang bersangkutan, serta tergantung pada prestasi mahasiswa di tahun pertama perkuliahan, bila kapasistas program studi yangbersangkutan lebihkecil daripada umlah mahasiswa yang memilih program studi tersebut.

Khusus Pelaksanaan PMBP-ITB di Daerah, peserta Ujian harus berasal dari SMA DI ZONA tempat dimana PMBP-ITB di Daerah dilaksanakan. Pada tahun 2009, PMBP-ITB di Daerah akan dilaksnakan pada bulan Maret 2009, di wilayah-wilayah berikut

1. DKI JAKARTA dan BANTEN 14 - 15 Maret 2009
2. JAWA BARAT, JAWA TENGAH, JAWA TIMUR DAN YOGYAKARTA 21 - 22 Maret 2009
3. LUAR JAWA 28 - 29 Maret 2009

MATERI UJIAN
a. Psikotes : Diikuti oleh seluruh peserta program. Ujian ini berupa rangkaian tes untuk mengukur aspek-aspek psikologis yang diperlukan untuk mengevaluasi terhadap potensi calon mahasiswa
b. Tes Bakat dan Kekuatan Individu : diikuti oleh seluruh peserta program. Ujian ini menjabarkan bakat dan kemampuan individu calon mahasiswa, sehingga dapat ditelusri minat dan bakat maisng-maisng calon mahasiswa.
c. Tes Bakat Skolastik : Diikuti oleh seluruh peserta program. Ujian ini mengukur kemampuan dalam logika dan penalaran, sehingga dapat dievaluasi kemampuan calon mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi
d. Bahasa Inggris :Diikuti oleh seluruh peserta program
e. Kemampuan Seni Rupa: Menggambar I untuk mengukur ketrampilan Seni Rupa, Menggambar II untuk mengukur kreativitas calon mahasiswa
f. Kemampuan Akademik :
1. Matematika Dasar : hanya diikuti oleh peminat SBM dan pemniat Sains dan Teknologi
2. Kemampuan MIPA Terpadu : hanya diikuti oleh peminat Sains dan Teknologi

BIAYA PENDIDIKAN
1. Sumbangan Dana Pengembangan Akademik, yang dibayarkan hanya sekali saja , dan harus lunas sebelum tanggal 15 Mei 2009, bagi mereka yang lulus dan diterima sebagai calon mahasiswa ITB,. ITB tidak menyediakan mekanisme pembayaran SDPA secara angsuran. Bersarnya SDPA tergantung dari jalur ujian yang ditempuh :
a. Minimal Rp. 80.000.000 (delapan puluh juta) bagi peserta yang memilih salah satu pilihannya adalah SBM
b. Miniman Rp. 55.000.000 (limapuluh lima juta) bagi peserta yang memilih Fakultas/Sekolah yang lain dan Tidak memilih SBM
c. Tidak ditentukan besarnya ( SDPA boleh nol rupiah) bagi peserta yang merupakan peraih medali di salah satu Olimpiade Keilmuan Tingkat Nasioanl, sesuai dengan ketentuan yangberlaku. Informasi lengkap dapat diperoleh di situs resmi PMBP-ITB 2009 (http://www.itb.ac.id/usm-itb/)

2. Biaya Penyelenggaraan Pendidikan (BPP), terdiri dari :
a. Biaya peneyelenggaran Pendidikan Pokok (BPPP), diperkiraan sebesar Rp. 3.000.000 (tiga juta rupiah) per semester
b. Biaya Peneyelenggaraan Pendidikan Tambahan (BPPPT) yang besarnya berkisar antara Rp. 200.000 (dua ratus ribu rupiah) s.d. Rp. 1.000.000 ( satu juta rupiah) per semester tergantung prestasi akademik dan kemampaun ekonomi mahasiswa yang bersangkutan
c. Khusus SBM, biaya per SKS adalah Rp. 625.000 (Enam ratus dua puluh lima ribu rupiah).

JADWAL KEGIATAN

1. Pelaksanaan Pendaftaran di Daerah : Des 2008 - 6 Februari 2009
2. Validasi Peserta 8 - 29 Februari 2009
3. Pelaksanaan Ujian 14 - 15 Maret 2009, 21 - 22 Maret 2009 dan 28 - 29 Maret 2009 tergantung wilayah
4. Pengumuman Hasil Pertengahan April 2009


USM ITB 2009

PENELUSUARAN MINAT, BAKAT, DAN POTENSI ITB (PMBP-ITB) 2009 DI DAERAH

PMBP-ITB bertujuan untuk mendapatkan mahasiswa yang mempunyai kualifikasi akademik dan kepribadian yang baik. Kegiatan penjaringan atau tes daerah, merupakan salah satu pilihan yang menawarkan kemudahan kepada calonmahasiswa untuk mengakses sistem mahasiswa baru ITB. PMBP-ITB 2009 di Daerah terdiri atas tiga jalur yangberbeda, yaitu :
1. Jalur Seni dan Teknologi
2. Jalur Seni Rupa dan Desain
3. Jalur Bisnis dan Manajeman

POLA SELEKSI
PMBP-ITB menyeleksi para calon mahasiswa yang diperkirakan dapat meneyelesaikan pendidikan di ITB dengan baik dan pada waktu yang telah ditetapkan.
1. Seleksi dilakukan melalui Ujian Tertulis yang dilaksanakan selam 2 (dua) hari berturut-turut
2. Seleksi dilakukan secara serentak untuk semua jalur pilihan ujian. Calon peserta dapat memilih salah satu, dua, atau ketiga jalur ujian yang disediakan, asalkan dapat memenuhi semua persyaratan darai maisng-maisng jalur ujian.
3. Hasil ujian tertulis merupakan penentu utama dalam pengambilan keputusan seleksi ini.

Berikut adalah Fakultas /Sekolah yang ditawarkan ITB di PMBP-ITB 2009
FAKUTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENEGTAHAUN ALAM
1. Matematika
2. Fisika
3. Astronomi
4. Kimia
SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI
1. Biologi
2. Mikrobiologi
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
1. Teknik Kimia
2. Teknik Fisika
3. Teknik Industri
FAKUKTAS TEKNIK SIPILI DAN LINGKUNGAN
1. Teknik Sipil
2. Teknik Lingkungan
3. Teknik Kelautan
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
1. Teknik Geologi
2. Teknik Geodesi dan Geomatika
3. Meteorologi
4. Oseanografi
SEKOLAH FARMASI
1. Sains dan Teknologi Farmasi
2. Farmasi Klinik dan Komunitas
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
1. Seni Rupa
2. Kria
3. Desain Interior
4. Desain Komunikasi Visual
5. Desain Produk
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
1. Teknik Pertambangan
2. Teknik Perminyakan
3. Teknik Geofisika
4. Teknik Metalurgi
SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
1. Teknik Elektro
2. Teknik Informatika
SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN, DANPENGEMBANGAN KEBIJAKAN
1. Arsitektur
2. Perencanaan Wilayah dan Kota
SEKOLAH BISNIS DAN MANAJEMEN
1. Manajemen

CATATAN
a. Sehubungan dengan telah terbitnya SK Rektor ITB No. 71/SK/K01/PP/2006, tertanggal 17 Maret 2006, tentang sistem penerimaan mahasiswa baru ITB, maka secara resmi, setiap mahasiswa baru diterima manjadi mahasiswa fakultas/ sekolah terlebih dahulu, sebelum akhirnya memilih program studi pada AWAL TAHUN KEDUA
b. Penempatan mahasiswa di aslah satu progran studi serumpun di fakultas/ sekolah ITB, dilakukan oleh ITB sebelum masa perkuliahan tahun kedua dilaksanakan, berdasarkan minat, kapasistas program studi yang bersangkutan, serta tergantung pada prestasi mahasiswa di tahun pertama perkuliahan, bila kapasistas program studi yangbersangkutan lebihkecil daripada umlah mahasiswa yang memilih program studi tersebut.

Khusus Pelaksanaan PMBP-ITB di Daerah, peserta Ujian harus berasal dari SMA DI ZONA tempat dimana PMBP-ITB di Daerah dilaksanakan. Pada tahun 2009, PMBP-ITB di Daerah akan dilaksnakan pada bulan Maret 2009, di wilayah-wilayah berikut

1. DKI JAKARTA dan BANTEN 14 - 15 Maret 2009
2. JAWA BARAT, JAWA TENGAH, JAWA TIMUR DAN YOGYAKARTA 21 - 22 Maret 2009
3. LUAR JAWA 28 - 29 Maret 2009

MATERI UJIAN
a. Psikotes : Diikuti oleh seluruh peserta program. Ujian ini berupa rangkaian tes untuk mengukur aspek-aspek psikologis yang diperlukan untuk mengevaluasi terhadap potensi calon mahasiswa
b. Tes Bakat dan Kekuatan Individu : diikuti oleh seluruh peserta program. Ujian ini menjabarkan bakat dan kemampuan individu calon mahasiswa, sehingga dapat ditelusri minat dan bakat maisng-maisng calon mahasiswa.
c. Tes Bakat Skolastik : Diikuti oleh seluruh peserta program. Ujian ini mengukur kemampuan dalam logika dan penalaran, sehingga dapat dievaluasi kemampuan calon mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi
d. Bahasa Inggris :Diikuti oleh seluruh peserta program
e. Kemampuan Seni Rupa: Menggambar I untuk mengukur ketrampilan Seni Rupa, Menggambar II untuk mengukur kreativitas calon mahasiswa
f. Kemampuan Akademik :
1. Matematika Dasar : hanya diikuti oleh peminat SBM dan pemniat Sains dan Teknologi
2. Kemampuan MIPA Terpadu : hanya diikuti oleh peminat Sains dan Teknologi

BIAYA PENDIDIKAN
1. Sumbangan Dana Pengembangan Akademik, yang dibayarkan hanya sekali saja , dan harus lunas sebelum tanggal 15 Mei 2009, bagi mereka yang lulus dan diterima sebagai calon mahasiswa ITB,. ITB tidak menyediakan mekanisme pembayaran SDPA secara angsuran. Bersarnya SDPA tergantung dari jalur ujian yang ditempuh :
a. Minimal Rp. 80.000.000 (delapan puluh juta) bagi peserta yang memilih salah satu pilihannya adalah SBM
b. Miniman Rp. 55.000.000 (limapuluh lima juta) bagi peserta yang memilih Fakultas/Sekolah yang lain dan Tidak memilih SBM
c. Tidak ditentukan besarnya ( SDPA boleh nol rupiah) bagi peserta yang merupakan peraih medali di salah satu Olimpiade Keilmuan Tingkat Nasioanl, sesuai dengan ketentuan yangberlaku. Informasi lengkap dapat diperoleh di situs resmi PMBP-ITB 2009 (http://www.itb.ac.id/usm-itb/)

2. Biaya Penyelenggaraan Pendidikan (BPP), terdiri dari :
a. Biaya peneyelenggaran Pendidikan Pokok (BPPP), diperkiraan sebesar Rp. 3.000.000 (tiga juta rupiah) per semester
b. Biaya Peneyelenggaraan Pendidikan Tambahan (BPPPT) yang besarnya berkisar antara Rp. 200.000 (dua ratus ribu rupiah) s.d. Rp. 1.000.000 ( satu juta rupiah) per semester tergantung prestasi akademik dan kemampaun ekonomi mahasiswa yang bersangkutan
c. Khusus SBM, biaya per SKS adalah Rp. 625.000 (Enam ratus dua puluh lima ribu rupiah).

JADWAL KEGIATAN

1. Pelaksanaan Pendaftaran di Daerah : Des 2008 - 6 Februari 2009
2. Validasi Peserta 8 - 29 Februari 2009
3. Pelaksanaan Ujian 14 - 15 Maret 2009, 21 - 22 Maret 2009 dan 28 - 29 Maret 2009 tergantung wilayah
4. Pengumuman Hasil Pertengahan April 2009


Tuesday, September 23, 2008

Banjir 2007

[gallery][gallery]Ini adalah sekelumit gambaran mengenai perjuangan warga SMA Negeri 8 Jakarta, terhadap banjir yang menerjang Jakarta. Siklus banjir lima tahunan yang menjadi langganan SMA Negeri 8 Jakarta memuncak juga akhirnya. Alhamdulillah saat itu banyak sekali kepedulian dari Alumni dan Orang Tua Siswa, sehingga SMA Negeri 8 hanya kehilangan waktu belajar 5 hari. Berikut adalah kondisi banjir dan penanggana pasca banjir tersebut.

Friday, September 12, 2008

J Drost

Salah satu pemerhati/ ahli pendidikan yang buah pikirnya sering menjadi inspirasi untuk saya dalam mengajar. Berikut salah satu tulisna beliau yang kembali saya buka pagi ini. Semoga bermanfaat untuk kita dalam menyikapi dunia pendidikan akhir-akhir ini.
An archive of all of the messages sent to the UNAIR List is available at:
http://www.mail-archive.com/unair@itb.ac.id/
From: "General-Info"

Ebtanas dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi

Oleh J Drost

Apa yang diharapkan sebuah perguruan tinggi kepada lulusan SMU? Harapan atau tuntutan dapat dipadatkan dalam satu kata bahasa Jerman,
Hochschulreife, yaitu kematangan, baik intelektual maupun emosional, untuk dapat menempuh studi akademis. Teras dari kematangan itu adalah kemampuan
bernalar dan bertutur yang telah dibentuk oleh pengajaran SLTP dan SMU.

Jadi yang siap memulai studi di perguruan tinggi adalah dia yang dapat
mengendalikan bernalarnya, ialah mereka yang kritis. Apa yang dimaksudkan
dengan orang yang kritis? Seorang yang kritis adalah seorang yang mampu
membedakan macam-macam pengertian dan konsep, sanggup menilai
kesimpulan-kesimpulan tanpa terbawa oleh perasaan, menolak
perampatan-perampatan (generalisasi). Propaganda jangan diterima sebagai
pembuktian. Yang perlu juga ialah kritik diri yang memungkinkan orang
bernalar dan bertindak obyektif.

Ciri khas dari seorang Indonesia yang "matang" masuk perguruan tinggi adalah
penguasaan bahasa Indonesia, baik saat bertutur maupun saat menulis. Tata
bahasa dan ejaan harus dikuasai secara mutlak. Logika bahasa mencirikan
segala cara berkomunikasi. Sekali lagi bernalar dan bertutur diperoleh dan
dibentuk di sekolah menengah terutama lewat matematika dan bahasa Indonesia.

Matematika mengajar kita bernalar logis. Namun, karena matematika adalah
ilmu kuantitas, padahal ilmu-ilmu pengetahuan mencakup lebih dari kuantitas,
perlu juga diperoleh kematangan masuk perguruan tinggi lewat ilmu-ilmu yang
lain. Yang paling menunjang dan memperluas perolehan lewat matematika adalah
bahasa. Seseorang baru bisa bernalar dan bertutur secara dewasa bila dia
sudah menguasai ortografi, gramatika, dan sintaksis bahasanya sendiri.

Saya tidak berani menilai tingkat kematangan yang diperoleh para siswa lewat
matematika di SMU. Namun, mengenai bahasa Indonesia perlu dicatat, untuk
kebanyakan orang Indonesia, bahasa Indonesia ternyata a second language,
seperti bahasa Inggris. Walau bahasa ibu mereka (daerah) sudah tidak
dikuasai lagi, bahasa Indonesia belum menjadi bahasa pertama dan utama. Ini
berarti, bahasa Indonesia untuk para intelektual dan calon intelektual kita
bukan sarana humaniora. Bagaimana logika dan retorika bisa dikembangkan
kalau gramatika dari bahasa Indonesia tidak dikuasai.

Membaca uraian itu, kita tidak heran mendengar seorang rektor perguruan
tinggi di Jerman berkata, "Setiap mahasiswa yang ingin studi kimia, harus
mempunyai nilai ebtanas tinggi untuk matematika dan bahasa Jerman. Tidak
begitu penting nilai-nilai fisika dan kimia". Seorang rektor lain berkata,
"Kalau mau belajar fisika nilai untuk fisika dan kimia tidak penting, karena
fisika dan kimia akan dipelajari di sini. Akan tetapi, nilai matematika dan
bahasa Jerman harus tinggi. Karena nilai-nilai itu memperlihatkan apakah
calon mahasiswa itu pandai atau tidak".

Jadi untuk kita pun jelas. Nilai untuk matematika dan bahasa Indonesia
merupakan syarat mutlak untuk dapat berhasil di perguruan tinggi. Dan ini
berlaku untuk semua bidang studi.

***

MENDENGAR dan membaca ini semua, kita pasti bingung karena cara kita
menangani proses penerimaan mahasiswa, amat berbeda dan sama sekali lain.
Kita tidak memperhatikan aspek ini. Karena sudah amat lama EBTA SMU tidak
dapat dipercaya lagi sebagai seleksi masuk perguruan tinggi, seleksi
dipindahkan dari sekolah menengah ke perguruan tinggi. Seleksi itu kini
disebut Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Hasilnya amat menyolok. Yang
lulus hanya lebih kurang 10 persen. Akan tetapi, yang tidak lulus, tetap
diterima karena amat banyak tempat tersedia. Karena amat banyak yang tidak
lulus pun bisa diterima, maka jumlah yang gugur (DO) di perguruan tinggi
negeri lebih kurang 80 persen dan di perguruan tinggi swasta 90 persen.
Untuk mengatasi berbagai masalah ini, direncanakan penggabungan ebtanas dan
UMPTN.

Berhubung dengan rencana itu, saya ingin mengajukan sejumlah pertanyaan.
Yang menempuh ebtanas jauh lebih banyak daripada yang mengikuti UMPTN. Dan
jumlah itu makin merosot karena banyak lulusan SMU lari ke program D-III.
Jadi jumlah yang sekarang, dengan penggabungan ini, menempuh UMPTN akan amat
besar. Ini terjadi kalau bahan ujian ebtanas dan UMPTN sama. Kalau tidak
sama, maka tetap dua ujian dan dua urusan administrasi. Kalau dua bahan
ujian, ebtanas lebih dahulu kemudian UMPTN? Bagaimana penilaiannya? Untuk
bisa ikut UMPTN harus lulus ebtanas dulu?

Atas hal-hal itu timbul masalah sebagai berikut. Dengan berlakunya kurikulum
tahun 1994, timbul kristalisasi, yaitu terbentuknya secara alamiah SMU-SMU
yang hanya menerima pelajar pandai (NEM SLTP = 45 ke atas). Sekolah-sekolah
itu disebut SMU Berprestasi atau Unggul. Hasilnya amat menggembirakan. Pada
tahun 1997, waktu ebtanas SMU yang pertama di Jakarta, ada 21 SMU Unggul
yang mengikuti ebtanas. Hasilnya sebagai berikut: NEM rata-rata untuk
program IPA = 7,0 untuk program IPS = 7.9. Jadi semua pengikut lulus dan
dapat langsung diterima di perguruan tinggi tanpa UMPTN. Untuk ratusan
SMU-non-Unggul ceritanya lain dan amat menyedihkan. NEM rata-rata untuk
program IPA = 5,12 dan untuk program IPS = 5,60. Ini berarti yang lulus
ebtanas kurang dari 50 persen. Tetapi, kita pintar mereka-reka. Dengan
memperhitungkan nilai catur wulan pertama, kedua, dan ketiga, yang semuanya
dapat diatur oleh guru yang bersangkutan, maka yang mendapat diploma (STTB)
lulus 95 persen lebih.

Bila kelak ebtanas digabung dengan UMPTN, bagaimana penilaian dan hasil
akhir akan ditentukan? Kalau bahan ebtanas dan bahan UMPTN identik, timbul
masalah, nilai-nilai ujian gabungan tidak dapat direka-reka. Karena
nilai-nilai catur wulan pertama, kedua, dan ketiga tidak boleh
diperhitungkan untuk menentukan lulus tidaknya UMPTN. Jadi terpaksa sistem
yang berlaku di mana-mana di dunia, hanya ebtanas dan tidak lagi nilai-nilai
catur wulan kelas III. Akan tetapi itu berarti, yang lulus kurang dari 50
persen.

Kalau bahan tidak sama, maka akan ada dua ujian. Apa bedanya dengan sistem
yang berlaku sekarang?

Saya usulkan sebuah sistem yang amat biasa di mana-mana, antara lain di
Singapura dan Malaysia. Semua lulusan sekolah-sekolah unggul dan kelas-kelas
unggul dari sekolah-sekolah biasa (di Singapura dan Malaysia disebut
A-level) langsung diterima di Universitas. Semua lulusan sekolah-sekolah
biasa (0-level) langsung diterima di sekolah-sekolah tinggi,
akademi-akademi, politeknik-politeknik, dan program D-III. Dengan demikian,
UMPTN dihapus dan yang ada hanya ebtanas yang tanpa direka-reka.

(J Drost SJ, ahli pendidikan, tinggal di Jakarta.)


Kompas CyberMedia Rabu, 13 Desember 2000

J Drost

Salah satu pemerhati/ ahli pendidikan yang buah pikirnya sering menjadi inspirasi untuk saya dalam mengajar. Berikut salah satu tulisna beliau yang kembali saya buka pagi ini. Semoga bermanfaat untuk kita dalam menyikapi dunia pendidikan akhir-akhir ini.
An archive of all of the messages sent to the UNAIR List is available at:
http://www.mail-archive.com/unair@itb.ac.id/
From: "General-Info"

Ebtanas dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi

Oleh J Drost

Apa yang diharapkan sebuah perguruan tinggi kepada lulusan SMU? Harapan atau tuntutan dapat dipadatkan dalam satu kata bahasa Jerman,
Hochschulreife, yaitu kematangan, baik intelektual maupun emosional, untuk dapat menempuh studi akademis. Teras dari kematangan itu adalah kemampuan
bernalar dan bertutur yang telah dibentuk oleh pengajaran SLTP dan SMU.

Jadi yang siap memulai studi di perguruan tinggi adalah dia yang dapat
mengendalikan bernalarnya, ialah mereka yang kritis. Apa yang dimaksudkan
dengan orang yang kritis? Seorang yang kritis adalah seorang yang mampu
membedakan macam-macam pengertian dan konsep, sanggup menilai
kesimpulan-kesimpulan tanpa terbawa oleh perasaan, menolak
perampatan-perampatan (generalisasi). Propaganda jangan diterima sebagai
pembuktian. Yang perlu juga ialah kritik diri yang memungkinkan orang
bernalar dan bertindak obyektif.

Ciri khas dari seorang Indonesia yang "matang" masuk perguruan tinggi adalah
penguasaan bahasa Indonesia, baik saat bertutur maupun saat menulis. Tata
bahasa dan ejaan harus dikuasai secara mutlak. Logika bahasa mencirikan
segala cara berkomunikasi. Sekali lagi bernalar dan bertutur diperoleh dan
dibentuk di sekolah menengah terutama lewat matematika dan bahasa Indonesia.

Matematika mengajar kita bernalar logis. Namun, karena matematika adalah
ilmu kuantitas, padahal ilmu-ilmu pengetahuan mencakup lebih dari kuantitas,
perlu juga diperoleh kematangan masuk perguruan tinggi lewat ilmu-ilmu yang
lain. Yang paling menunjang dan memperluas perolehan lewat matematika adalah
bahasa. Seseorang baru bisa bernalar dan bertutur secara dewasa bila dia
sudah menguasai ortografi, gramatika, dan sintaksis bahasanya sendiri.

Saya tidak berani menilai tingkat kematangan yang diperoleh para siswa lewat
matematika di SMU. Namun, mengenai bahasa Indonesia perlu dicatat, untuk
kebanyakan orang Indonesia, bahasa Indonesia ternyata a second language,
seperti bahasa Inggris. Walau bahasa ibu mereka (daerah) sudah tidak
dikuasai lagi, bahasa Indonesia belum menjadi bahasa pertama dan utama. Ini
berarti, bahasa Indonesia untuk para intelektual dan calon intelektual kita
bukan sarana humaniora. Bagaimana logika dan retorika bisa dikembangkan
kalau gramatika dari bahasa Indonesia tidak dikuasai.

Membaca uraian itu, kita tidak heran mendengar seorang rektor perguruan
tinggi di Jerman berkata, "Setiap mahasiswa yang ingin studi kimia, harus
mempunyai nilai ebtanas tinggi untuk matematika dan bahasa Jerman. Tidak
begitu penting nilai-nilai fisika dan kimia". Seorang rektor lain berkata,
"Kalau mau belajar fisika nilai untuk fisika dan kimia tidak penting, karena
fisika dan kimia akan dipelajari di sini. Akan tetapi, nilai matematika dan
bahasa Jerman harus tinggi. Karena nilai-nilai itu memperlihatkan apakah
calon mahasiswa itu pandai atau tidak".

Jadi untuk kita pun jelas. Nilai untuk matematika dan bahasa Indonesia
merupakan syarat mutlak untuk dapat berhasil di perguruan tinggi. Dan ini
berlaku untuk semua bidang studi.

***

MENDENGAR dan membaca ini semua, kita pasti bingung karena cara kita
menangani proses penerimaan mahasiswa, amat berbeda dan sama sekali lain.
Kita tidak memperhatikan aspek ini. Karena sudah amat lama EBTA SMU tidak
dapat dipercaya lagi sebagai seleksi masuk perguruan tinggi, seleksi
dipindahkan dari sekolah menengah ke perguruan tinggi. Seleksi itu kini
disebut Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Hasilnya amat menyolok. Yang
lulus hanya lebih kurang 10 persen. Akan tetapi, yang tidak lulus, tetap
diterima karena amat banyak tempat tersedia. Karena amat banyak yang tidak
lulus pun bisa diterima, maka jumlah yang gugur (DO) di perguruan tinggi
negeri lebih kurang 80 persen dan di perguruan tinggi swasta 90 persen.
Untuk mengatasi berbagai masalah ini, direncanakan penggabungan ebtanas dan
UMPTN.

Berhubung dengan rencana itu, saya ingin mengajukan sejumlah pertanyaan.
Yang menempuh ebtanas jauh lebih banyak daripada yang mengikuti UMPTN. Dan
jumlah itu makin merosot karena banyak lulusan SMU lari ke program D-III.
Jadi jumlah yang sekarang, dengan penggabungan ini, menempuh UMPTN akan amat
besar. Ini terjadi kalau bahan ujian ebtanas dan UMPTN sama. Kalau tidak
sama, maka tetap dua ujian dan dua urusan administrasi. Kalau dua bahan
ujian, ebtanas lebih dahulu kemudian UMPTN? Bagaimana penilaiannya? Untuk
bisa ikut UMPTN harus lulus ebtanas dulu?

Atas hal-hal itu timbul masalah sebagai berikut. Dengan berlakunya kurikulum
tahun 1994, timbul kristalisasi, yaitu terbentuknya secara alamiah SMU-SMU
yang hanya menerima pelajar pandai (NEM SLTP = 45 ke atas). Sekolah-sekolah
itu disebut SMU Berprestasi atau Unggul. Hasilnya amat menggembirakan. Pada
tahun 1997, waktu ebtanas SMU yang pertama di Jakarta, ada 21 SMU Unggul
yang mengikuti ebtanas. Hasilnya sebagai berikut: NEM rata-rata untuk
program IPA = 7,0 untuk program IPS = 7.9. Jadi semua pengikut lulus dan
dapat langsung diterima di perguruan tinggi tanpa UMPTN. Untuk ratusan
SMU-non-Unggul ceritanya lain dan amat menyedihkan. NEM rata-rata untuk
program IPA = 5,12 dan untuk program IPS = 5,60. Ini berarti yang lulus
ebtanas kurang dari 50 persen. Tetapi, kita pintar mereka-reka. Dengan
memperhitungkan nilai catur wulan pertama, kedua, dan ketiga, yang semuanya
dapat diatur oleh guru yang bersangkutan, maka yang mendapat diploma (STTB)
lulus 95 persen lebih.

Bila kelak ebtanas digabung dengan UMPTN, bagaimana penilaian dan hasil
akhir akan ditentukan? Kalau bahan ebtanas dan bahan UMPTN identik, timbul
masalah, nilai-nilai ujian gabungan tidak dapat direka-reka. Karena
nilai-nilai catur wulan pertama, kedua, dan ketiga tidak boleh
diperhitungkan untuk menentukan lulus tidaknya UMPTN. Jadi terpaksa sistem
yang berlaku di mana-mana di dunia, hanya ebtanas dan tidak lagi nilai-nilai
catur wulan kelas III. Akan tetapi itu berarti, yang lulus kurang dari 50
persen.

Kalau bahan tidak sama, maka akan ada dua ujian. Apa bedanya dengan sistem
yang berlaku sekarang?

Saya usulkan sebuah sistem yang amat biasa di mana-mana, antara lain di
Singapura dan Malaysia. Semua lulusan sekolah-sekolah unggul dan kelas-kelas
unggul dari sekolah-sekolah biasa (di Singapura dan Malaysia disebut
A-level) langsung diterima di Universitas. Semua lulusan sekolah-sekolah
biasa (0-level) langsung diterima di sekolah-sekolah tinggi,
akademi-akademi, politeknik-politeknik, dan program D-III. Dengan demikian,
UMPTN dihapus dan yang ada hanya ebtanas yang tanpa direka-reka.

(J Drost SJ, ahli pendidikan, tinggal di Jakarta.)


Kompas CyberMedia Rabu, 13 Desember 2000

J Drost

Salah satu pemerhati/ ahli pendidikan yang buah pikirnya sering menjadi inspirasi untuk saya dalam mengajar. Berikut salah satu tulisna beliau yang kembali saya buka pagi ini. Semoga bermanfaat untuk kita dalam menyikapi dunia pendidikan akhir-akhir ini.
An archive of all of the messages sent to the UNAIR List is available at:
http://www.mail-archive.com/unair@itb.ac.id/
From: "General-Info" <[EMAIL PROTECTED]>

Ebtanas dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi

Oleh J Drost

Apa yang diharapkan sebuah perguruan tinggi kepada lulusan SMU? Harapan atau tuntutan dapat dipadatkan dalam satu kata bahasa Jerman,
Hochschulreife, yaitu kematangan, baik intelektual maupun emosional, untuk dapat menempuh studi akademis. Teras dari kematangan itu adalah kemampuan
bernalar dan bertutur yang telah dibentuk oleh pengajaran SLTP dan SMU.

Jadi yang siap memulai studi di perguruan tinggi adalah dia yang dapat
mengendalikan bernalarnya, ialah mereka yang kritis. Apa yang dimaksudkan
dengan orang yang kritis? Seorang yang kritis adalah seorang yang mampu
membedakan macam-macam pengertian dan konsep, sanggup menilai
kesimpulan-kesimpulan tanpa terbawa oleh perasaan, menolak
perampatan-perampatan (generalisasi). Propaganda jangan diterima sebagai
pembuktian. Yang perlu juga ialah kritik diri yang memungkinkan orang
bernalar dan bertindak obyektif.

Ciri khas dari seorang Indonesia yang "matang" masuk perguruan tinggi adalah
penguasaan bahasa Indonesia, baik saat bertutur maupun saat menulis. Tata
bahasa dan ejaan harus dikuasai secara mutlak. Logika bahasa mencirikan
segala cara berkomunikasi. Sekali lagi bernalar dan bertutur diperoleh dan
dibentuk di sekolah menengah terutama lewat matematika dan bahasa Indonesia.

Matematika mengajar kita bernalar logis. Namun, karena matematika adalah
ilmu kuantitas, padahal ilmu-ilmu pengetahuan mencakup lebih dari kuantitas,
perlu juga diperoleh kematangan masuk perguruan tinggi lewat ilmu-ilmu yang
lain. Yang paling menunjang dan memperluas perolehan lewat matematika adalah
bahasa. Seseorang baru bisa bernalar dan bertutur secara dewasa bila dia
sudah menguasai ortografi, gramatika, dan sintaksis bahasanya sendiri.

Saya tidak berani menilai tingkat kematangan yang diperoleh para siswa lewat
matematika di SMU. Namun, mengenai bahasa Indonesia perlu dicatat, untuk
kebanyakan orang Indonesia, bahasa Indonesia ternyata a second language,
seperti bahasa Inggris. Walau bahasa ibu mereka (daerah) sudah tidak
dikuasai lagi, bahasa Indonesia belum menjadi bahasa pertama dan utama. Ini
berarti, bahasa Indonesia untuk para intelektual dan calon intelektual kita
bukan sarana humaniora. Bagaimana logika dan retorika bisa dikembangkan
kalau gramatika dari bahasa Indonesia tidak dikuasai.

Membaca uraian itu, kita tidak heran mendengar seorang rektor perguruan
tinggi di Jerman berkata, "Setiap mahasiswa yang ingin studi kimia, harus
mempunyai nilai ebtanas tinggi untuk matematika dan bahasa Jerman. Tidak
begitu penting nilai-nilai fisika dan kimia". Seorang rektor lain berkata,
"Kalau mau belajar fisika nilai untuk fisika dan kimia tidak penting, karena
fisika dan kimia akan dipelajari di sini. Akan tetapi, nilai matematika dan
bahasa Jerman harus tinggi. Karena nilai-nilai itu memperlihatkan apakah
calon mahasiswa itu pandai atau tidak".

Jadi untuk kita pun jelas. Nilai untuk matematika dan bahasa Indonesia
merupakan syarat mutlak untuk dapat berhasil di perguruan tinggi. Dan ini
berlaku untuk semua bidang studi.

***

MENDENGAR dan membaca ini semua, kita pasti bingung karena cara kita
menangani proses penerimaan mahasiswa, amat berbeda dan sama sekali lain.
Kita tidak memperhatikan aspek ini. Karena sudah amat lama EBTA SMU tidak
dapat dipercaya lagi sebagai seleksi masuk perguruan tinggi, seleksi
dipindahkan dari sekolah menengah ke perguruan tinggi. Seleksi itu kini
disebut Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Hasilnya amat menyolok. Yang
lulus hanya lebih kurang 10 persen. Akan tetapi, yang tidak lulus, tetap
diterima karena amat banyak tempat tersedia. Karena amat banyak yang tidak
lulus pun bisa diterima, maka jumlah yang gugur (DO) di perguruan tinggi
negeri lebih kurang 80 persen dan di perguruan tinggi swasta 90 persen.
Untuk mengatasi berbagai masalah ini, direncanakan penggabungan ebtanas dan
UMPTN.

Berhubung dengan rencana itu, saya ingin mengajukan sejumlah pertanyaan.
Yang menempuh ebtanas jauh lebih banyak daripada yang mengikuti UMPTN. Dan
jumlah itu makin merosot karena banyak lulusan SMU lari ke program D-III.
Jadi jumlah yang sekarang, dengan penggabungan ini, menempuh UMPTN akan amat
besar. Ini terjadi kalau bahan ujian ebtanas dan UMPTN sama. Kalau tidak
sama, maka tetap dua ujian dan dua urusan administrasi. Kalau dua bahan
ujian, ebtanas lebih dahulu kemudian UMPTN? Bagaimana penilaiannya? Untuk
bisa ikut UMPTN harus lulus ebtanas dulu?

Atas hal-hal itu timbul masalah sebagai berikut. Dengan berlakunya kurikulum
tahun 1994, timbul kristalisasi, yaitu terbentuknya secara alamiah SMU-SMU
yang hanya menerima pelajar pandai (NEM SLTP = 45 ke atas). Sekolah-sekolah
itu disebut SMU Berprestasi atau Unggul. Hasilnya amat menggembirakan. Pada
tahun 1997, waktu ebtanas SMU yang pertama di Jakarta, ada 21 SMU Unggul
yang mengikuti ebtanas. Hasilnya sebagai berikut: NEM rata-rata untuk
program IPA = 7,0 untuk program IPS = 7.9. Jadi semua pengikut lulus dan
dapat langsung diterima di perguruan tinggi tanpa UMPTN. Untuk ratusan
SMU-non-Unggul ceritanya lain dan amat menyedihkan. NEM rata-rata untuk
program IPA = 5,12 dan untuk program IPS = 5,60. Ini berarti yang lulus
ebtanas kurang dari 50 persen. Tetapi, kita pintar mereka-reka. Dengan
memperhitungkan nilai catur wulan pertama, kedua, dan ketiga, yang semuanya
dapat diatur oleh guru yang bersangkutan, maka yang mendapat diploma (STTB)
lulus 95 persen lebih.

Bila kelak ebtanas digabung dengan UMPTN, bagaimana penilaian dan hasil
akhir akan ditentukan? Kalau bahan ebtanas dan bahan UMPTN identik, timbul
masalah, nilai-nilai ujian gabungan tidak dapat direka-reka. Karena
nilai-nilai catur wulan pertama, kedua, dan ketiga tidak boleh
diperhitungkan untuk menentukan lulus tidaknya UMPTN. Jadi terpaksa sistem
yang berlaku di mana-mana di dunia, hanya ebtanas dan tidak lagi nilai-nilai
catur wulan kelas III. Akan tetapi itu berarti, yang lulus kurang dari 50
persen.

Kalau bahan tidak sama, maka akan ada dua ujian. Apa bedanya dengan sistem
yang berlaku sekarang?

Saya usulkan sebuah sistem yang amat biasa di mana-mana, antara lain di
Singapura dan Malaysia. Semua lulusan sekolah-sekolah unggul dan kelas-kelas
unggul dari sekolah-sekolah biasa (di Singapura dan Malaysia disebut
A-level) langsung diterima di Universitas. Semua lulusan sekolah-sekolah
biasa (0-level) langsung diterima di sekolah-sekolah tinggi,
akademi-akademi, politeknik-politeknik, dan program D-III. Dengan demikian,
UMPTN dihapus dan yang ada hanya ebtanas yang tanpa direka-reka.

(J Drost SJ, ahli pendidikan, tinggal di Jakarta.)


Kompas CyberMedia Rabu, 13 Desember 2000

Thursday, September 11, 2008

Presentasi perguruan tinggi





Sabtu 23 Agustus 2008, penuh kesibukan mengatur kegiatan presentasi perguruan tinggi. Alhamdulillah tahun ini berhasil mendatangkan 126 orang tua/ wali siswa dari 4 kelas, yaitu XII IPA G, XII IPA H, XII IPS dan Kelas Internasional. Acara yang dipandu oleh saya sendiri, memang dirancang untuk simple dan tidak merepotkan. Kalau sibuk wajarlah. Ada beberapa materi yang diberikan, yaitu :
  1. PTN
  2. The Hague Belanda
  3. APU ( Asia Pasifik University di Beppu Jepang)
  4. Kyungsung University, Korea Selatan
  5. Progres Prima untuk perkuliahan di Jerman
Antusiame orang tua dalam waktu 4,5 jam amat memukau, banyak pertanyaan yang mereka lontarkan kepada para panelis. Yang lebih heboh ketika saya membagi soal-soal Ujian Perguruan Tinggi Negeri tahun 2008, para orang tua demikian antuasnya mengambil soal-soal tersebut. Jangan takut bapak/ibu orang tua siswa,soal sudah saya bundelkan, silakan berhubungan dengan saya jika putra bapak/ibu membutuhkannya.

Presentasi perguruan tinggi





Sabtu 23 Agustus 2008, penuh kesibukan mengatur kegiatan presentasi perguruan tinggi. Alhamdulillah tahun ini berhasil mendatangkan 126 orang tua/ wali siswa dari 4 kelas, yaitu XII IPA G, XII IPA H, XII IPS dan Kelas Internasional. Acara yang dipandu oleh saya sendiri, memang dirancang untuk simple dan tidak merepotkan. Kalau sibuk wajarlah. Ada beberapa materi yang diberikan, yaitu :
  1. PTN
  2. The Hague Belanda
  3. APU ( Asia Pasifik University di Beppu Jepang)
  4. Kyungsung University, Korea Selatan
  5. Progres Prima untuk perkuliahan di Jerman
Antusiame orang tua dalam waktu 4,5 jam amat memukau, banyak pertanyaan yang mereka lontarkan kepada para panelis. Yang lebih heboh ketika saya membagi soal-soal Ujian Perguruan Tinggi Negeri tahun 2008, para orang tua demikian antuasnya mengambil soal-soal tersebut. Jangan takut bapak/ibu orang tua siswa,soal sudah saya bundelkan, silakan berhubungan dengan saya jika putra bapak/ibu membutuhkannya.

Praktikum Respirasi




Udah lama tidak lihat siswa-siswi melakukan praktikum biologi. Akhirnya ada juga, tiga hari yang pannas, siswa kelas XII secar bergantian mengadakan praktikum bilogi. Sama seperti 25 tahun yang lalu, respirasi. Tapi memang udah mulai menggunakan model yang berbeda. Kalau tidak salah ingat dulu pakai belalalang. Sekarang pakai tanaman dengan perlakuan berbeda. sambil belajarglobar warming kali ya, hehehehehee. Berikut ini gambar-gambarnya.

Praktikum Respirasi




Udah lama tidak lihat siswa-siswi melakukan praktikum biologi. Akhirnya ada juga, tiga hari yang pannas, siswa kelas XII secar bergantian mengadakan praktikum bilogi. Sama seperti 25 tahun yang lalu, respirasi. Tapi memang udah mulai menggunakan model yang berbeda. Kalau tidak salah ingat dulu pakai belalalang. Sekarang pakai tanaman dengan perlakuan berbeda. sambil belajarglobar warming kali ya, hehehehehee. Berikut ini gambar-gambarnya.

Presentasi perguruan tinggi





Sabtu 23 Agustus 2008, penuh kesibukan mengatur kegiatan presentasi perguruan tinggi. Alhamdulillah tahun ini berhasil mendatangkan 126 orang tua/ wali siswa dari 4 kelas, yaitu XII IPA G, XII IPA H, XII IPS dan Kelas Internasional. Acara yang dipandu oleh saya sendiri, memang dirancang untuk simple dan tidak merepotkan. Kalau sibuk wajarlah. Ada beberapa materi yang diberikan, yaitu :
  1. PTN
  2. The Hague Belanda
  3. APU ( Asia Pasifik University di Beppu Jepang)
  4. Kyungsung University, Korea Selatan
  5. Progres Prima untuk perkuliahan di Jerman
Antusiame orang tua dalam waktu 4,5 jam amat memukau, banyak pertanyaan yang mereka lontarkan kepada para panelis. Yang lebih heboh ketika saya membagi soal-soal Ujian Perguruan Tinggi Negeri tahun 2008, para orang tua demikian antuasnya mengambil soal-soal tersebut. Jangan takut bapak/ibu orang tua siswa,soal sudah saya bundelkan, silakan berhubungan dengan saya jika putra bapak/ibu membutuhkannya.

Praktikum Respirasi




Udah lama tidak lihat siswa-siswi melakukan praktikum biologi. Akhirnya ada juga, tiga hari yang pannas, siswa kelas XII secar bergantian mengadakan praktikum bilogi. Sama seperti 25 tahun yang lalu, respirasi. Tapi memang udah mulai menggunakan model yang berbeda. Kalau tidak salah ingat dulu pakai belalalang. Sekarang pakai tanaman dengan perlakuan berbeda. sambil belajarglobar warming kali ya, hehehehehee. Berikut ini gambar-gambarnya.

Tuesday, September 2, 2008

Peringkat snmptnnasional 2008

Lulusan SMA DIY Peringkat Teratas SNMPTN 2008



Yogyakarta-Lulusan SMA dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2008, menempati peringkat teratas pada SNMPTN, baik untuk kelompok IPA atau IPS.
“Ini menandakan pendidikan di DIY berkualitas baik, karena soal yang diujikan di seluruh Indonesia sama, dan ternyata DIY berada di peringkat teratas,” kata panitia lokal SNMPTN Yogyakarta Rochmat Wahab, Jumat (1/8).
Peringkat kedua untuk kategori IPA diduduki DKI Jakarta, disusul Jawa Tengah, Bali, dan Jawa Timur, sedang untuk IPS berada di peringkat kedua adalah Jateng, disusul DKI Jakarta, Jatim, dan Bali.
Rata-rata nilai untuk kategori IPA pada SNMPTN ialah 499,99 dan DIY memiliki rata-rata 594,01, sedangkan untuk IPS nilai rata-rata DIY ialah 592,04 lebih tinggi dari nilai rata-rata SNMPTN sebesar 500,00.
Dari kelompok perguruan tinggi, rata-rata nilai tertinggi untuk IPA berada di ITB disusul UGM dan Universitas Airlangga, sedang untuk IPS berada di UGM, disusul UI di peringkat kedua dan Unair di posisi ketiga. Untuk panitia lokal Yogyakarta terdapat total 1.859 mahasiswa baru yang diterima melalui jalur SNMPTN masing-masing 1.004 di UNY, 507 di UIN Sunan Kalijaga, dan 384 di UGM.
Menurut Rochmat yang juga menjabat sebagai Pembantu Rektor I UNY, jumlah mahasiswa yang diterima UNY melalui SNMPTN lebih banyak dari kuota awal yang ditetapkan sebesar 990 mahasiswa.
“Karena ada beberapa mahasiswa yang diterima melalui SM (Seleksi Mandiri) atau PBU (Penelusuran Bibit Unggul) tidak mendaftar ulang sehingga bangkunya dialokasikan untuk SNMPTN,” katanya.
Meski demikian masih ada program studi yang belum terisi penuh seperti Pendidikan Seni Kerajinan Jurusan Pendidikan Seni Rupa yang masih menyisakan empat bangku kosong.
Prodi yang masuk dalam Fakultas Bahasa dan Sastra UNY tersebut pada mulanya hanya memasang kuota 10 mahasiswa baru melalui SNMPTN, dan kemudian menambahnya menjadi 15 bangku. “Hingga pengumuman SNMPTN baru terisi 11 mahasiswa baru, tetapi pada dasarnya kuota itu masih tercapai,” kata Rochmat.
Secara keseluruhan terdapat 9.019 kursi kosong dari 47 PTN yang mengikuti SNM-PTN 2008, dan hanya 10 PTN yang dapat memenuhi kuotanya. Registrasi ulang mahasiswa baru yang diterima melalui SNMPTN akan dilaksanakan selama tiga hari, yaitu 4-6 Agustus. (ant)






Copyright © Sinar Harapan 2008

Peringkat snmptnnasional 2008

Lulusan SMA DIY Peringkat Teratas SNMPTN 2008



Yogyakarta-Lulusan SMA dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2008, menempati peringkat teratas pada SNMPTN, baik untuk kelompok IPA atau IPS.
“Ini menandakan pendidikan di DIY berkualitas baik, karena soal yang diujikan di seluruh Indonesia sama, dan ternyata DIY berada di peringkat teratas,” kata panitia lokal SNMPTN Yogyakarta Rochmat Wahab, Jumat (1/8).
Peringkat kedua untuk kategori IPA diduduki DKI Jakarta, disusul Jawa Tengah, Bali, dan Jawa Timur, sedang untuk IPS berada di peringkat kedua adalah Jateng, disusul DKI Jakarta, Jatim, dan Bali.
Rata-rata nilai untuk kategori IPA pada SNMPTN ialah 499,99 dan DIY memiliki rata-rata 594,01, sedangkan untuk IPS nilai rata-rata DIY ialah 592,04 lebih tinggi dari nilai rata-rata SNMPTN sebesar 500,00.
Dari kelompok perguruan tinggi, rata-rata nilai tertinggi untuk IPA berada di ITB disusul UGM dan Universitas Airlangga, sedang untuk IPS berada di UGM, disusul UI di peringkat kedua dan Unair di posisi ketiga. Untuk panitia lokal Yogyakarta terdapat total 1.859 mahasiswa baru yang diterima melalui jalur SNMPTN masing-masing 1.004 di UNY, 507 di UIN Sunan Kalijaga, dan 384 di UGM.
Menurut Rochmat yang juga menjabat sebagai Pembantu Rektor I UNY, jumlah mahasiswa yang diterima UNY melalui SNMPTN lebih banyak dari kuota awal yang ditetapkan sebesar 990 mahasiswa.
“Karena ada beberapa mahasiswa yang diterima melalui SM (Seleksi Mandiri) atau PBU (Penelusuran Bibit Unggul) tidak mendaftar ulang sehingga bangkunya dialokasikan untuk SNMPTN,” katanya.
Meski demikian masih ada program studi yang belum terisi penuh seperti Pendidikan Seni Kerajinan Jurusan Pendidikan Seni Rupa yang masih menyisakan empat bangku kosong.
Prodi yang masuk dalam Fakultas Bahasa dan Sastra UNY tersebut pada mulanya hanya memasang kuota 10 mahasiswa baru melalui SNMPTN, dan kemudian menambahnya menjadi 15 bangku. “Hingga pengumuman SNMPTN baru terisi 11 mahasiswa baru, tetapi pada dasarnya kuota itu masih tercapai,” kata Rochmat.
Secara keseluruhan terdapat 9.019 kursi kosong dari 47 PTN yang mengikuti SNM-PTN 2008, dan hanya 10 PTN yang dapat memenuhi kuotanya. Registrasi ulang mahasiswa baru yang diterima melalui SNMPTN akan dilaksanakan selama tiga hari, yaitu 4-6 Agustus. (ant)






Copyright © Sinar Harapan 2008