Monday, December 1, 2008

Masa Indah

Entah sudah berapa lama saya harus menekur kehidupan ini. Semakin saya menyempatkan mengenang masa lalu, ternyata begitu banyak kenangan indah yang bukan hanya enak untuk dikenang, tetapi juga begitu banyak pelajaran yang membentuk pribadi yang fana ini. Peristiwa demi peristiwa silih berganti, baik yang sedih maupun gembira, bahkan mungkin menyakitkan dan mengiris hati. Begitu banyak sahabat dan teman yang berpulang menghadap sang Khalik, begitu banyak sahabat yang melanglang buana mengejar asa dan cinta, banhkan mungkin sahabat yang punya kemarahan karena dulunya saya tanpa sadar menyakiti mereka. Saya baru sadar bahwa saya dapat seperti ini, juga karena pertemanan dengan mereka. Pastilah ada kontribusi mereka terhadap pembentuk pribadi dan karakter saya sekarang. Terima kasih teman, terima kasih sahabat.

Minggu ini memang saya dedikasikan hari-hari saya untuk mengenang teman-teman semua. Teman-teman di SDN Cikini 05 Petang (Jl. Cidurian No.2 Menteng Jakarta Pusat), saya masih teringat dengan Bachtiarudin yang sekarang sedang sibuk mengurus Satelit ( salah seorang teman yang banyak menginspirasi saya, bayangkan dari keluarga yang hanya mempunyai lang rokok, tapi mampu menjadi juragan bajaj dan mapan seperti sekarang ini, wow ente mempunyai keluarga pejuang. Saya ingat selalu memangil kamu, boktoroyodon, hehehe, terpengaruh cergam di POSKOTA), ada wahyudi, ada nurhasnah, Ai, Wenda youpita Tirtoren orang cantik dari menado, ada dedi yang punya kampung kenari tempat kita sama-sama belajar silat betawi, hehehee. Saya akan sempatkan cerita tentang kemah kita pertama kali di Cinumpang Cisaat Sukabumi 28 tahun yang lalu, nantinya hehehe.

Hanya saya dan Bachtiarudin yang berhasil masuk ke SMP Negeri 1 Jakarta, di Cikini Raya 87, sebuah sekolah favorite di Jakarta masa itu. Gudang artis dan anak pintar Jakarta. Biasanya lulusannya hanya akan tersebar di SMA Negeri 3 Teladan, SMA Negeri 4 dan 7 Gambir. Tapi nyatanya memang berbeda pas angkatan saya. Kelas satu saya mengenal Era, Wenny, IGN Budi, Parintosa, Pontjo Djuli, Endang Mawardi, Paulina, Baby Ulifia, Ira Koesno, Djarot Handoko. Selalu aktif di kepramukaan. Kak Fauzie Abdul Fatah sang pembina yang banyak sekalai memberikan diskusi hangat tentang pembentukan kedewasaa berpikir dan mengakomodir keinginan diri, serta berjuang dengan potensi yang ada. Ada kak Ozie (kami memanggilnya), semua masalah menjadi bisa ditaklukan.  Sempat masuk kelas anak berbakat, 28 orang anak yang harus belajar trigonometri hingga kalkulus, padahal masih SMP kelas 2, hehehehe.  Membuat percobaan jembatan wheatstone, dan yang lain-lain, hehehe. Jadi ingat bu Meta Sitohang, yang membuat saya cinta akan BIOLOGI. Teknik beliau untuk menghapal, tak ada yang mengalahkan. Sampai hari ini, saya masih mampu menjelaskan proses pencernaan darei mulut hingga pembuangan, sedetil 25 tahun yang lalu bu. Semoga Allah memberik kesehatan buat ibu. Pak Busra yang mengajarkan matematik, sedemikian mudahnya. Sampai Almarhum Bapak saya menganggumi beliau. Mr Bambang Herjito, kok bisa pak ya, fisika jadi lumer di otak, hehehehehe. Dan tentunya seorang nenek yang mengajarkan dengan hati mrs Tati Sugiarti, bahasa inggris tulen. Untuk yang ini memang berbeda, hijrahnya beliau menjadi lebih Islami, membuat saya berkunjung kembali saat SMA kelak. Masih tinggal di depan gedung pola, bu ?.

Selanjutnya nantiakan akan saya bawa ke masa SMA, sebuah sekolah yang membuat saya percaya diri.

8 comments:

Ruskandar said...

Alhamdulillah, torehan kata dan kalimat yang tersaji cukup indah untuk dibaca dan rasanya kepenatan dari satu urusan terhapus sudah . . . bahkan sanggup memberi energi tuk hadapi urusan lainnya. Semoga Tuhan memberkati kita. Amin

wangsajaya said...

Insya Allah, Amin

arief said...

buat kak wangsa, terima kasih atas BTA nya dulu tahun 93.
sehingga saya bisa lulus UMPTN. kenangan yang indah.
(arief, madiun jawa timur, alumni 93 )

wangsajaya said...

wah saya agak lupa dengan angkatan 93, maaf deh hehehehhe. Di madiun ngapain mas ?

arief said...

kerja bos, masa semua orang kerja di jakarta, kan sekarang masa otonomi daerah. salam bua semua crew.

everydayarchitecture said...

Halo Pak, ente dimana sekarang?
yah saya masi disekitar cikini aja sekarang , tepatnya di RSCM
masih suka pake sepatu Warior? hehehehe

everydayarchitecture said...

Eh lupa, ini Oca Parintosa....

wangsajaya said...

Hai oca, jagoan sepak bola yang sering minum teh botol dari lantai, yang pernah melihat sperma sendiri dengan mikroskop di rumah, hehehehheee. Rambut masih sisir ke kiri, kayakh garuda aja. Tugas dimana bos ?