Wednesday, December 3, 2008

Masa indah 2

Selepas Ujian Nasional SMP, saya bingung menentukan sekolah lanjutan. Berbekal sebagai pengurus OSIS di SMP, saya datangi kepala sekolah yang baru pindah beberapa bulan dari SMP Negeri 3 di bilangan Manggarai. Bu Padmah, sosok yang keras dan amat sedikit senyum, menerima saya di ruang beliau dengan setumpuk pekerjaan di meja kerja beliau. "ada apa nak ?" sapa beliau sambil melihat saya dengan mata yang seperti biasanya, maksudnya kalau tidak biasa akan diartikan beliau sedang marah, hahahahaha. "Mau ngobrol sebentar bu, mau tanya-tanya," jawab saya seakan meminta ijin sekali untuk bicara.

Cobalah kamu pikirkan untuk tidak ke SMA 1, banyak ributnya itu sekolah. Ada sekolah yang menurut ibu akan menjadi sekolah terbaik di Jakarta, walaupun lingkungannya kurang mendukung. Dekat SMP 3 ada SMA Negeri VIII, coba saja kamu berkunjung ke sana. Itulah ungkapan bu Padmah, selama 30 menit obrolan seorang siswa dan kepala sekolah.  Siangnya, sepulang dari sekolah berangkatlah saya. Menghentikan bus PPD 806, jalur Lapangan Banteng - Pasar Minggu. Kurang dari 20 menit, saya turun di Terminal Manggarai, tujuan saya Metro Mini S 60, Manggarai - Kampung Melayu. Ternyata,......... lama sekali smapai SMA Negeri VIII-nya, ehehehhehehe.

Sesampai di SMA Negeri VIII, sekolah dengan tembok hanya satu meter plus sedikit kawat berdiri. Saya mampir di pedagang uli dan kopi, yang sekarang terletak di pangkalan bajaj, saat itu adanya di pangkalan ojek Soto Madura sekarang. Saya sudah bebertapa kali berkunjung ke SMA Negeri 3 Teladan dan SMA Negeri 1 Boedoet. SMA Negeri VIII memang berbeda. Gedung berawarna kuning kepodang, dengan 8 buah palem besar yang seakan menahan angin yang sepoi dari lapangan basket. Tanpa satpam, saya masuk ke lapangan dan bertemu dengan seseorang petugas sekolah, yang nantinya saya kenal sebagai Pak Haji Oher, penjaga sekolah. Beerapa siswa yang bertemu dengan saya, menyapa dengan kalimat, "dari mana dek ?". "SMP 1 ? Dimana tuh ?". Menyebalkan !!!!

Dibandingkan SMP Negeri 1, SMA VIII saat itu, kalah bersih. Tapi soal kerindangan dan keteduhan, SMA Negeri VIII, amat teduh.

Dua bulan kemudian, saya lapor diri ke SMA Negeri VIII, diterima sebagai siswa, peringkat 112 dengan rata-rata nem 9,12. SMA Negeri VIII menerima 8 kelas x 48 siswa. Saya datang mengenakan celana pendek dan baju sekolah. Pak Djony Alfonso yang menerima syaa di ruang 7, menanyakan kemana orang tua saya. Saya daftar sendiri, karena bapak saya maunya saya ke SMA Negeri 1 Boedoet. Pak Djony tersenyum. Keluar dari ruang saya bertemu dengan beberapa kakak kelas, pengurus OSIS. Ternyata mereka meminta para siswa yang baru mendafatar untuk berkumpul di lantai 2 jika termasuk pengrus OSIS di SMP. Ternyata diajarkan baris berbaris untuk pembukaan masa orientasi, hehehehehe.

Kelas 1 - 8, lantai 2, wali kelas Bapak Syamsuhar Malik guru bahasa Inggris. Ketua kelas Erik, saya wakilnya, ada Ina Zarlina sang Bendahara, ada Robi Vayadi sang Keamanan, ada Okto Dewantoro sang ketua OSIS SMP Negeri 3, ada Mafhfudin Zuhri anak pintar dari Depok, ada Julie Appoliartie dara cantik, ada Anastasia Asphiani yang juga cantik menenangkan hati. Tapi Ana cewek kuat, ternyata dia jago nyeprint kalau lari di Velodrome Rawamangun, ckckckckck. Ada Sofie yang keibuan, Rahmat yang kuat banget kalau panco, ada Nelson yang sedikit nakal, ada penari loh namanya Tri Urip Pranoewo salah seorang anggota Swara Mahardhika grup Guruh Soekarno Putra. Ada Ricky Nanang sang pembuat danpembaca puisi, saya ingat dia sempat tampil di depan Presiden, dengan puisinya "JIKA AKU SEORANG PRESIDEN". Ada Parke Raharjo, jagoan smash kalau main Volley. Ada Dedi Sugiarto, orang terwibawa di kelas. Meizi dan Edwin Nugroho, yang akrab banget hingga sekarang. Imam Pratowo yang tinggi putih denga senyum yang meruntuhkan iman para gadis, hehehehehe. Ahmad Fakhri Hidayat, cowok ganteng yang PD abis. Sri Winarti, sosok anak MTS yang banyak membuat saya belajar agama. Tri Boedojo, atau boenboen orang yang pragmatis. Ada Agung Palwandaru, anak komplek jembatan merah atau Riang Theatre, dipanggil Ollie karena dengkulnya bunyi seperti kurang olie. Tentunya teman satu SMP Negeri 1, sang wakil ketua MPK, Pontjo Djuly Widodo, wiwied panggilan kerennya. Ada Amir Djamaludin, manusia tanpa amarah, senyum terus. Ada cewek kesayanagan semua orang, karena namanya Hanny.

Siapa guru-guru SPARTAN, serikat pelajar satu delapan, sang wali kelas Bpk Syamsuhar Malik, Biologi : Alumni yang mengajar Pak Budhie, Fisika Bapak Nasrun Lubis, Kimia Pak Djony Alfonso ganteng banget, Matematika Pak Ali Muntoro yang sampai sekarang masih menjadi guru di SMA 8, Bahasa Indonesia Bu Sri Hastuti, PMP pak Calvin Sirait, oLah raga Bpk Ugi Soeprapto, Ekonomi Pak Ahmad Mukri, Sejarah Bapak Suyono, Agama Pak Ali Umar, Tata Boga Bu Chadijah, Geografi Bu Cut.

No comments: