Saturday, May 17, 2008

20 Hari Menjelang Ujian Masuk Bersama

Entah pikiran apa yang tergolek lemah di hati ini. Saat saya membaca surat dari rektor UI tentang biaya kuliah untuk tahun pertama untuk angkatan 2008-2009. Angkatan 2008 memang syarat dengan kejutan, walau pun Ujian Nasional sudah lewat, tekanan jiwa, hati dan rasa sudah mulai hilang, tapi kalau siswa tersebut ditanyakan kembali tentang UN, jawabnya : "menyebalkan!".

Dari jumlah mata pelajaran yang 6 buah, syarat kelulusan yang 5,25, hingga kasus bocoran dan penangkapan para Guru dengan Densus 88 anti teror ( UN bocor adalah kegiatan terorisme, runyam juga negara ini). Dan surat itu tertulis biaya kuliah, Pendidikan Dokter ada 25 juta, di tambah biaya kuliah per semester 7,5 juta. Belum uang DKFM yang 100 ribu, terus ada 600 ribu. Waduh terbayang saat kuliah 20 tahun yang lalu. Uang kuliah semester hanya 180 ribu, itu tertutup oleh ngajar bimbingan 5 x, terus sumbangan ke FMIPA yang cuma 45 000-an sampai akhir saya tidak bayar, hehehee. Maaf pak dekan.

Saya bayangkan beberapa teman saya, saat itu, yang terpaksa tidak makan karena tak ada kiriman dari orang tua, terpaksa tinggal di kost dan makan singkong, aduh masa lalu yang menyengsarakan. Bahkan adik kelas, sampai jadi tukang cuci piring di warteg hanya untuk dapat makan pagi, padahal saya makan di tempat itu, wualah jangan smapai ini terulang. Ini tahun 2000-an, udah reformasi.

Saat menerima surat tersebut, saya berbicang dengan Satpam, apa pendapat mereka ? Kapan anak ane bisa jadi sarjana ? Kenapa wajib belajar ? Bukan wajib sarjana, wajib sekolah, wajib sehat, wajib nyaman, wajib jujur, wajib sejahterah ? Ah lagi-lagi harapan-harapan yang harus saya dengarkan. Saydan 2 jam kemudian saya kembali mengobrol dengan rekan-rekan. Sesama guru, senansib sepenanggungan. Bedanya, kalau satpam isinya harapan terus, teman guru malah lebih jelas, mengeluh terus, mengeluh lagi, mengeluh sejadi-jadinya.

Pemerintah nggak tau diri, berapa gaji kita, emangnya murah apa tuh beras, bensin mobil gw, listrik di rumah,................ Waduh pusing juga dengar keluhannya. "Bayangkan sa, anak gw 3, dua kuliah, satu baru rencana masuk UI, uang dari mana ?

Eh sayanya yang nakal, "ya uang dari Allah." Bukan dari SBY atau Fauzi Bowo khan.

Jam 14 siang bertemu dengan siswa kelas XII, dengan penuh semangat, " Pak walau 25 juta, walau 7,5 juta, walau tinggal 20 hari, saya akan berusaha mendapatkan Pendidikan Dokter UI. Doakan pak agar saya tetap sehat dan diberi petunjuk oleh Allah untuk memberikan yang terbaik baik bagi orang tua yang telah berjuang membesarkan saya dengan makanan yang halal dan pendidikan yang baik." Ini kalimat anak saya ? Waduh, tanpa keluhan, penuh semangat, saya malu mendengarnya.

No comments: