Saturday, November 29, 2008

AWAS, berbahaya !!!

Dari milis :

Penting dan perlu perhatian kita

Hai para wanita, air dalam botol plastik di mobil Anda, sangatlah
berbahaya!!! !
Dengan cara inilah Sheryl Crow mengalami kanker payudara. Dia tampil di
acara Ellen show dan mengatakan hal yang sama persis. Hal ini telah
diidentifikasikan sebagai penyebab paling utama pada kanker payudara,
terutama di Australia .

Seorang teman yang ibunya didiagnosamengidap kanker payudara baru-baru
ini. Dokter berkata : wanita tidak boleh meminum minuman yang sudah lama
berada di dalam mobil.

Dokter berkata bahwa hawa panas yang memanaskan bahan plastik dalam botol
memiliki bahan kimia tertentu yang dapat menyebabkan kanker payudara.
Jadi tolong berhati-hatilah dan jangan minum air dalam botol plastik yang
sudah ditinggalkan di dalam mobil, dan kirimkan keteman-teman wanita
Anda.

Informasi seperti ini sangatlah kita perlukandan kita harus berhati-hati,
dan mungkin akan menyelamatkan hidup kita. Hawapanas dapat menyebabkan
toksin/racun dari plastik menjadi bocor danberca mpu r dengan air dan
mereka telah menemukan racun ini pada jaringan payudara. Sebisa mungkin
gunakan gelas stainless steel atau botol kaca.
Biarlah semua orang yang me mpu nyai istriatau teman wanita atau anak
pere mpu an mengetahui ini semua.

Nb : jangan pernah membuat minuman panas dengan gelas plastik. Karena
saat anda menuangkan air panas ke gelas tersebut senyawa dari plastic tsb
ikut
larut bersama air. Dan saat diminum anda pasti akan merasakan sedikit
pusing2.
Begitupula mungkin dian tara anda ada yang suka mengkonsumsi
POP mie atau makanan dengan kemasan dari bahan sterofom. Sebisa mungkin
jangan langsung menyeduh dengan air panas mengunakan sterofom
tersebut .

Yang berbahaya dilingkungan kita;

1. BEKAS BOTOL AQUA

Mungkin sebagian dari kita me mpu nyai kebiasaan memakai dan memakai
ulang botol plastik (Aqua, VIT , etc) dan menaruhnya di mobil atau di
kantor. Kebiasaan ini tidak baik, karena bahan plastic botol
(disebut juga sebagai polyethylene terephthalate or PET) yang dipakai
di botol2 ini mengandung zat2 karsinogen (atau DEHA). Botol ini aman
untuk dipakai 1-2 kali saja, jika anda ingin memakainya lebih lama,
tidak boleh lebih dari seminggu, dan harus ditaruh ditempat yang jauh
dari matahari. Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik
rusak dan zat karsinogen itu bisa masuk ke air yang kita minum. Lebih
baik membeli botol air yang memang untuk dipakai ber-ulang2, jangan
memakai botol plastik.

2 . PENGGEMAR SATE

Kalau Anda makan sate, jangan lupa makan timun setelahnya. Karena
ketika kita makan sate sebetulnya ikut juga karbon dari hasil
pembakaran
arang yang dapat menyebabkan kanker. Untuk itu kita punya
obatnya yaitu timun yang disarankan untuk dimakan setelah makan
sate. Karena sate me mpu nyai zat Karsinogen (penyebab kanker) tetapi
timun ternyata punya anti Karsinogen. Jadi jangan lupa makan timun
setelah makan sate.

3. UDANG DAN VITAMIN C

Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C. Karena ini akan
menyebabkan keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses
reaksi dari Udang dan Vitamin C di dalam tubuh dan berakibat
keracunan yang fatal dalam hitungan jam.
** Yang ini kudu diinget neh... pokoke jangan makan vitamin C berlebihan
setelah ato sebelum makan udang... nanti bisa kena food poisoning
(keracunan makanan). Vitamin C bisa aja dari buah2 an yang mengandung
vitamin C seperti jeruk... Jadi jangan makan jeruk kalo mo makan udang.
Temen kantor gua dah ada yang alamin kena food poisoning ini. **

4. MI INSTAN

Untuk para penggemar mi instan, pastikan Anda punya selang waktu
paling tidak 3 (tiga) hari setelah Anda mengkonsumsi mi instan, jika
Anda akan mengkonsumsinya lagi, dari informasi kedokteran, ternyata
terdapat lilin yang melapisi mi instan.. Itu sebabnya mengapa mi
instan tidak lengket satu sama lainnya ketika dimasak. Konsumsi mie
instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti
kanker. Seseorang, karena begitu sibuknya dalam berkarir tidak punya
waktu lagi untuk memasak, sehingga diputuskannya untuk mengkonsumsi mi
instan setiap hari . Akhirnya dia menderita kanker.
Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena adanya lilin
dalam mi instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa tubuh kita
memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) hari untuk membersihkan
lilin tersebut.

5. BAHAYA DIBALIK KEMASAN MAKANAN

Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang sehari-hari kita
konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar
bungkus makanan dan cenderung dian ggap sebagai 'pelindung ' makanan.
Sebetulnya tidak tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan.
Sebaiknya mulai sekarang Anda cermat memilik kemasan makanan. Kemasan
pada
makanan me mpu nyai fungsi kesehatan, pengawetan,
kemudahan, penyeragaman, promosi, dan informasi. Ada begitu banyak
bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, yaitu
kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan
Tetapi tidak semua bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya.

Inilah ranking teratas bahan kemasan makanan yang perlu Anda waspadai.

A. Kertas.

Beberapa kertas kemasan dan non-kemasan (kertas koran dan majalah)
yang sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung
timbal (Pb) melebihi batas yang ditentukan. Di dalam
tubuh manusia , timbal masuk melalui saluran pernapasan atau ngan kita.
pencernaan menuju sistem peredaran darah dan kemu dian menyebar ke
berbagai jaringan lain, seperti: ginjal , hati, otak, saraf dan tulang.
Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu
pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelu mpu han) . Keracunan yang
terjadipun bisa bersifat kronis dan akut. Untuk terhindar dari makanan
yang terkontaminasi logam berat timbal, memang susah-susah gampang.
Banyak makanan jajanan seperti pisang goreng, tahu goreng dan tempe
goreng yang dibungkus dengan Koran karena pengetahuan yang kurang dari
si penjual, padahal bahan yang panas dan berlemak mempermudah
berpindahnya timbale makanan tsb.
Sebagai usaha pencegahan , taruhlah makanan jajanan tersebut di atas
piring.

=

B . Styrofoam

Bahan pengemas styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu
pilihan yang paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini
membuktikan bahwa styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam
yang dibuat dari kopolimer styren ini menjadi pilihan bisnis pangan
karena ma mpu mencegah kebocoran dan tetap mempertahankan bentuknya saat
dipegang. Selain itu, bahan tersebut juga ma mpu
mempertahankan panas dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang,
mempertahankan kesegaran dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah,
lebih aman, serta ringan. Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan
Pemerintah Jepang mengungkapkan bahwa residu styrofoam dalam makanan
sangat berbahaya. Residu itu dapat menyebabkan endocrine disrupter
(EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat adanya
gangguan pada system endokrinologi dan reproduksi manusia akibat
bahan kimia karsinogen dalam makanan.

JADILAH SAHABAT BAGI ORANG LAIN DAN KIRIMKAN TULISAN INI SEBANYAK MUNGKIN
KEPADA SAHABAT ANDA.

Best Regards,
Doid   Iswahyudi

PT. Global Process Systems
Sekupang Logistic Base, Block F No.6,
Jln. R E. Martadinata , Sekupang
Batam-Indonesia
Telp   : +62-813-7283- 5963
Email :www.doid.iswahyudi@ gps-intl. com ; www.doid.iswahyudi@ yahoo.com

Friday, November 28, 2008

PERLENGKAPAN SISWA DAN KELOMPOK


PERLENGKAPAN
SISWA DAN KELOMPOK


A. SISWA
1. Pakaian pribadi secukupnya
2. Alat-alat Mandi
3. Obat-obatan Pribadi
4. Buku Penunjang Penelitian dan Alat Tulis
5. Ponco/ Jas Hujan atau Payung
6. Topi

B. KELOMPOK
1. Alat Bantu Penelitian atau Pencarian Data ( Tape Recorder, Laptop, Handycam,
Kalkulator dan Buku Penunjang)
2. Alat Makan dan Minum
3. Kelengkapan Presentasi ( Karton Manila, Spidol Warna, Penggaris, Selotif )
4. Cinderamata untuk Nara Sumber atau Responden ( tergantung kondisi

TATA TERTIB KEGIATAN TeSIS 2008




A. Peserta
1. Atribut
a. Berpakain rapi dan sopan, memakai celana panjang, tidak memakai pakaian
ketat dan celana pendek
b. Membawa tanda pengenal peserta/ berpakaian seragam
c. Memakai kaos TeSIS saat acara yang ditentukan

2. Kewajiban
a. Mengikuti semua rangkaian acara TeSIS
b. Beribadah sesuai dengan agama masing-maisng
c. Menjaga nama baik SMA Negeri 8 Jakarta
d. Bersikap sopan dan santun, serta ramah dalam bertutur sapa
e. Membawa buku panduan selama kegiatan berlangsung
f. Mengikuti acara dengan sungguh-sungguh, kompak, ceria, disiplin dan penuh

tanggung jawab
g. Selalu berkoordinasi dengan Tutor atau Panitia
h. Peserta yang karena sesuatu hal akan meninggalkan lokasi TeSIS, wajib
melapor kepada Panitia atau Tutor dan harus mendapatkan ijin tertulis dari
panitia

B. Tutor
1. Atribut
Selama kegiatan TeSIS 2008, selalu menggunakan Tanda Pengenal TUTOR yang sudah ditentukan
2. Kewajiban
a. Berpartisipasi aktif membimbing peserta TeSIS 2008
b. Berusaha menerapkan disiplin dan menumbuhkan motivasi minat penelitian pada
para peserta TeSIS 2008
c. Menjaga Nama Baik dan Kehormatan SMA Negeri 8 Jakarta
d. Membina hubungan kekeluargaan yang baik dengan tuan rumah dan masyarakat di
wilayah penelitian
3. Tugas Tutor
a. Membantu kelompok binaan mencari data
b. Membantu kelompok binaan dalam pengolahan data
c. Membantu kelompok binaan dalam pembagian tugas
d. Membantu kelompok binaan menata, menyusun dan melaksanakan kegiatan sehari-hari

C. Tamu ( Orangtua/ Wali )
a. Mentaati waktu kunjung
b. Melapor ke panitia saat tiba dan pulang
c. Mematuhi tata tertib yang telah ditentukan

D. Sanksi
1. Terhadap Peserta
a. Peringatan dari Panitia TeSIS 2008
b. Dipulangkan ke Jakarta
c. Dinyatakan Tidak Lulus Karya Ilmiah
2. Terhadap Panitia/ Tutor
a. Peringatan Lisan dari Panitia
b. Peringatan Tertulis dari Ketua Panitia
c. Peringatan dari Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Jakarta

REKAPITULASI UKURAN KAOS TESIS 2008

REKAPITULASI UKURAN KAOS TESIS 2008
SISWA










KELAS S M L XL

PJ
PJ
PJ
PJ
XI A 4 1 20 2 12
1
40
XI B 4 1 22
8 2 3
40
XI C 3 1 22 3 9
2
40
XI D 3
17 1 14 3 2
40
XI E
2 27 1 5 1 4
40
XI F 11 1 17 2 5
4
40
XI G 5 1 13 3 14 1 3
40
XI H 1 2 16
16 2 3
40
XI I 7 1 20 1 9
2
40
XI IPS 8 1 11
9 2 9
40
XI I A

6
11 1 3
21
XI I B 3
6 5
3

17
XI HUM 4
2
3


9









0
JUM 53 11 199 18 115 15 36 0 447










Teknik Pengambilan Sampel


Dalam bukunya Riduwan (Skala pengukuran variabel-variabel penelitian, Bandung, CV Alfabeta, cetakan ke-2) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau hasil unit pengukuran yang menjadi obyek penelitian. Nawawi menyebutkan bahwa populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik yang diperoleh dari hasil menghitung maupun mengukur. Nazir menambahkan bahwa populasi adalah data, bukan orang tau bendanya.



Berkaitan dengan jumlah populasi, maka populasi dibagi menjadi dua bagian yaitu pertama :populasi terbatas dimana batasnya secara kuantitatif dapat dihitung. Misalnya jumlah siswa SMA Negeri 8 Jakarta, jumlah penduduk desa tambakmekar dan jumlah guru SMAN 8 Jakarta. Kedua: populasi tak terbatas dimana banyak populasinya tidak bisa dinyatakan dengan jumlah misalnya kandungan emas di sungai X, berapa liter pasang surut air laut pada bulan purnama.
Berdasarkan sifatnya maka populasi dibagi menjadi dua bagian yaitu
1. populasi homogen, sumber data memiliki sifat yang sama
2. populasi heterogen, sumber datanya memiliki sifat yang berbeda.

Apabila kita telah menetapkan masalah penelitian dan kita sudah membatasi populasi,maka masalah berikutnya yang muncul adalah kita memiliki keterbatasan dalam mengakses seluruh populasi, sehingga dikembangkanlah teknik untuk dapat mengambil keseimpulan berkaitan dengan populasi tetapi dengan data yang lebih terbatas. Data terbatas tetapi masih memiliki sifat atau karakteristik populasi tersebut dinamakan sampel.
Keuntungan menggunakan sampel adalah
1. memudahkan peneliti
2. Penelitian lebih efisien (penghematan uang, waktu dan tenaga)
3. Lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan data.
4. penelitian lebih efektif, sehingga menghemat penggunaan specimen, mengurangi atau melokalisir efek destruktifd dari perlakuan.
Teknik pengambilan sampel adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Ada dua macam teknik pengambilan sampel yaitu:
Untuk menentukan jumlah sampel (n) digunakan ketentuan sebagai berikut :
Jumlah sampel menggunakan rumus dari Taro Yamate :
N
n= ------------
N*d^2 + 1
dimana N adalah jumlah populasi dan d adalah tingkat presisi yang ditetapkan.
Misalnya jika diketahui jumlah populasi guru SD sebesar 138 orang dan akan dilakukan penelitian dengan tingkat presisi 10% maka jumlah sampel yang harus diambil adalah 58 orang.
Surakhmad berpendapat bahwa apabila ukuran populasi kurang lebih 100, maka jumlah sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi. Apabila ukuran populasi lebih dari 1000, maka jumlah sampel sekurang-kurangnya 15%.


1. probability sampling
probability sampling adalah cara pengambilan sampel dengan memberikan kesempatan yang sama bagi anggota populasi untuk terambil sebagai sampel, yang tergolong teknik ini adalah
1.a simple random sampling
Teknik pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata/tingkatan anggota populasi tersebut.

1.b Proportionate stratified random samplng
Pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, teknik ini digunakan apabila anggota populasi tidak homogen berkaitan dengan karakteristik yang diteliti. Contohnya guru DKI jakarta yang mengikuti ujian sertifikasi :
guru bahasa Indonesia : 100 orang
guru bahasa Inggris : 70 orang
guru Matematika : 120 orang
guru Biologi : 30 oang
guru Fisika : 50 orang
Jumlah : 370 orang
Jumlah sampel yang diambil harus sama porsinya dengan jumlah guru sesuai dengan bidang studi. Contohnya jumlah sampel guru bahasa Indonesia menjadi
pertama : tentukan dahulu jumlah sampel dengan presisi 10% menjadi

370
-------------- = 77.24 = 77 orang
370*0.1^2 + 1

kedua : tentukan jumlah sampel untuk masing-masing strata
100
--- x 77 = 20,8 = 21 orang
370

1.c Disproportionate random sampling
Pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetapi sebagian ada yangn kurang proporional, contohnya

guru BP : 1 orang
guru bahasa Indonesia : 100 orang
guru bahasa Inggris : 70 orang
guru Matematika : 120 orang
guru Biologi : 30 oang
guru Fisika : 50 orang
Jumlah : 371 orang

jumlah sampel untuk guru BP satu orang.

1.d Area sampling (sampel kluster )
Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengambil wakil dari tiap wilayah gewografis yang ada. Misalnya penelitian tentang tingkat pendidikan warga di desa tambakmekar RW 04. RW 04 terdiri dari 5 RT misalnya, maka sampel harus memuat warga dari tiap RT.

2. non propability sampling
Teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk terambil sebagai sampel.

2.a Sampling sistematis
Pengambilan sampel yang didasarkan pada urutan anggota dalam populasi secara
seragam. Misalnya Diketahui daftar pelanggan PT Telkom yang telah diberi nomor dari 1 sampai 1000. Pelanggan yang diambil sebagai sampel adalah mereka yang memilki no urut kelipatan 1, 10, 20, 30, dan seterusnya.

2.b Sampling kuota
Teknik pengambilan sampel dengan menetapkan jumlah (jatah ) sesaui dengan pertimbanga peneliti. Selanjnya jatah itulah yang dijadikan dasar untuk mengambil sampel. Contohnya untuk menentukan kuota haji penduduk indonesia yang berjumlah 250 jt orang maka diambil jatah 250.000 orang.

2.c sampling aksidental
Teknik pengambilan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yangsecara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dijadikan sampel. Misalnya untuk meneliti produk sabun yang diminati konsumen pada supermarket X, maka diambil sampel pelanggan yang datang dan ditemui peneliti di hari tersebut.

2.d Purposive sampling
Pengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti. Misalnya peneliti ingin mengetahui tentang jenis penyakit warga desa tambakmekar maka yang dipilih menjadi sampel adalah para dokter, bidan atau mantri di puskesmas desa.

2.e sampling jenuh
Yaitu pengambilan sampel dengan cara menjadikan seluruh anggota populasi menjadi sampel.

2.f Snowball sampling (getuk tular)
Teknik pengambilan sampel dengan cara mengambil jumlah sampel sedikit terlebih dahulu, lalu dari jumlah yang sedikit tersebut berkembang menjadi banyak. Misalnya peneliti ingin mengetahui latar belakang keluarga para pecandu narkoba di suatu tempat, maka peneliti dapat memulai dari satu atau dua orang responden dahulu, selanjutnya dari informasi responden tersebut peneliti dapat menambah jumlah respondennya.


(Ahmad Yani, M.SI)
Sumber :
Riduwan, Drs, MBA (2006), Belajar mudah penelitian untuk guru-karyawan dan peneliti pemula, Bandung, Alfabeta

Wednesday, November 26, 2008

USM ITB 2009

(USM-ITB TERPADU) TAHUN AKADEMIK 2009/2010

ITB, sebagai salah satu Perguruan Tinggi di Indonesia, seyogyanya menggunakan skema penerimaan mahasiswa baru yang memberikan alternatif lebih banyak kepada calon mahasiswa dalam menentukan pilihannya.


Pada tahun 2009, ITB akan melakukan penerimaan mahasiswa baru program sarjana dalam Ujian Saringan Masuk ITB (USM-ITB) Terpadu, yang meliputi lima program seleksi, yaitu :




  • Program Penelusuran Minat, Bakat, dan Potensi ITB (PMBP-ITB), yang terdiri atas :

    • PMBP-ITB 2009 di Daerah, diselenggarakan ITB secara mandiri di beberapa kota di Indonesia (Jakarta, Bandung, Palembang, Balikpapan, Pekanbaru, Makasar, dll) pada bulan Maret 2009

    • PMBP-ITB 2009 Terpusat, diselenggarakan ITB secara mandiri, di kota Bandung, pada tanggal 30 dan 31 Mei 2009.



  • Program Kemitraan Nusantara ITB (KN-ITB), untuk menjaring calon mahasiswa terbaik yang diajukan oleh instansi-instansi mitra ITB (Pemerintah Daerah, Perusahaan Mitra ITB, Instansi Pemerintah lainnya)

  • Program Seleksi Mahasiswa Transfer ITB (SMT-ITB), bagi para mahasiswa transfer dari universitas mitra ITB yang ingin melanjutkan pendidikan program sarjana di ITB, dan diajukan oleh universitas asalnya.

  • Program Seleksi Mahasiswa Internasional ITB (SMI-ITB), bagi calon mahasiswa berkewarganegaraan asing yang berminat melanjutkan pendidikan tinggi di ITB.

  • Seleksi Nasional Perguruan Tinggi Negeri, yang rencananya akan diadakan pada bulan Juli 2009, dilaksanakan oleh DITJEN DIKTI, DEPDIKNAS RI.


Di luar kelima program penerimaan mahasiswa baru tersebut diatas, ITB tidak melakukan proses Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana dengan cara lain, serta tidak melakukan perekrutan calon mahasiswa secara perorangan.

Pendidikan di ITB adalah pendidikan kesarjanaan yang memberikan penguasaan ilmu yang komprehensif disertai wawasan yang luas, dan dilengkapi dengan kesadaran akan pemanfaatannya, sehingga para lulusannya memiliki kemampuan dan naluri pengembangan dan/atau penerapannya, baik secara mandiri maupun dengan bekerjasama, termasuk kerjasama antar disiplin. Atas dasar itu, penerimaan mahasiswa di ITB, untuk semua jalur Ujian Saringan Masuk, dilaksanakan melalui penerimaan di tingkat Fakultas/Sekolah. Hal ini mungkin berbeda dengan beberapa universitas lain di Indonesia.


Pada tahun kedua, mahasiswa ditempatkan pada program studi yang diminatinya berdasarkan prioritas pilihannya, tempat yang tersedia, serta prestasi akademik yang dicapainya di tahun pertama perkuliahan. Kemungkinan bahwa seorang mahasiswa akhirnya dijuruskan pada program studi bukan pilihan utamanya dapat saja terjadi. Namun demikian karena pengelompokan program studi dalam suatu Fakultas/Sekolah didasarkan atas keserumpunan dan kontekstualitas keilmuan yang sama, maka perbedaan antara program studi yang satu dengan program studi yang lain di dalam Fakultas/Sekolah yang bersangkutan, tidak signifikan.


Selain itu lulusan pendidikan sarjana ITB disiapkan untuk menghadapi perubahan dan mengikuti perkembangan. Oleh karena itu setiap mahasiswa ITB jika menginginkan dapat mengambil mata kuliah dari program studi lain 10-30 % (tergantung pada ketentuan yang berlaku di program studi yang dimasukinya). Dengan demikian kesempatan untuk mengambil mata kuliah dari program studi yang menjadi pilihan utamanya tidak tertutup sama sekali, walaupun tidak sebanyak yang diinginkannya.


Dengan mempertimbangkan sistem pendidikan sarjana ITB tersebut, ITB menyarankan agar calon mahasiswa yang lebih menginginkan pendidikan vokasional, yaitu pendidikan yang lebih mengutamakan keahlian dalam bidangnya saja, atau hanya ingin masuk program studi tertentu saja, sebaiknya mempertimbangkan terlebih dahulu sebelum memilih untuk mengikuti pendidikan di ITB ini.


silakan buka www.itb.ac.id


UGM 2009

RAGAM PROGRAM UM UGM 2009












































1. PENELUSURAN BIBIT UNGGUL
a. Penelusuran Bibit Unggul Tidak Mampu (PBUTM)



  • Ditujukan bagi siswa dengan kemampuan akademik tinggi tetapi tidak mampu secara ekonomi, dan mantap membangun masa depan bersama UGM.

  • Peserta diusulkan oleh sekolah.

  • Tiap sekolah mengajukan maksimal 2 (dua) peserta.

  • Peserta dibebaskan dari biaya pedaftaran.

  • Biaya pendidikan selama 8 (delapan) semester ditanggung oleh mitra UGM.



b. Penelusuran Bibit Unggul Berprestasi (PBUB)



  • Ditujukan bagi siswa pemenang kompetisi bidang ilmu pengetahuan tingkat nasional atau finalis olimpiade bidang ilmu pengetahuan tingkat internasional.

  • Peserta diusulkan oleh sekolah.

  • Pilihan program studi harus sesuai dengan bidang prestasinya.

  • Biaya pendidikan selama 8 (delapan) semester seluruhnya ditanggung oleh UGM untuk PBUB beasiswa dan ditanggung oleh orangtua/wali untuk PBUB mandiri.

  • Peserta yang lolos seleksi berkas wajib mengikuti Tes Potensi Akademik (TPA) yang diselenggarakan oleh UGM di sekolah masing-masing.



c. Penelusuran Bakat Olahraga dan Seni (PBOS)



  • Ditujukan bagi siswa dengan bakat khusus di bidang olahraga atau seni.

  • Peserta diusulkan oleh sekolah.

  • Biaya pendidikan ditanggung oleh orangtua/wali peserta.

  • Peserta yang lolos seleksi berkas wajib mengikuti tes ketrampilan di UGM sesuai bakatnya.

  • Program studi Pendidikan Dokter tidak menerima mahasiswa baru melalui PBOS.



d. Penelusuran Bakat Swadana (PBS)*



  • Ditujukan bagi siswa dengan kemampuan akademik tinggi.

  • Peserta diusulkan oleh sekolah.

  • Biaya pendidikan ditanggung oleh orangtua/wali peserta.

  • Peserta wajib mengikuti Tes Bakat Skolastik (TBS) dan tes Ilmu Pengetahuan Dasar (IPD) di lokasi yang dipilih saat mendaftar.

  • Peserta yang lolos seleksi wajib mengikuti tes wawancara di UGM.



e. Penelusuran Bibit Unggul Pembangunan Daerah (PBUPD)*
























































  • Ditujukan bagi siswa dengan kemampuan akademik tinggi.

  • Program ini merupakan bentuk kepedulian UGM terhadap pembangunan daerah melalui kemitraan antara daerah dengan UGM, berbasis potensi wilayah dan kearifan lokal menuju kemajuan dan martabat bangsa Indonesia.

  • Peserta diusulkan dan dibiayai oleh Pemda, dinas-dinas pemerintah di daerah, institusi, dan/atau perusahaan yang kredibel di daerah.


*Informasi PBS dan PBUPD akan ditampilkan mulai Desember 2008.
2.
UJIAN TULIS

a.

Diadakan untuk memilih calon mahasiswa baru yang berkualitas dengan kemampuan akademik dan potensi unggul untuk menunjang penyelesaian pendidikan di UGM sesuai batas waktu yang telah ditetapkan.

b.

Materi seleksi meliputi Tes Potensi, Ilmu Pengetahuan Dasar, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Ilmu Pengetahuan Sosial.

c.

Ujian dilaksanakan di Yogyakarta, Madiun, Jakarta, Tangerang, Cirebon, Palembang, Pekanbaru, Balikpapan, Lhokseumawe (NAD), Bandar Lampung, dan Batam.
3.
SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN)

a.

Pada program ini UGM menerima sebanyak-banyaknya 18% dari total daya tampung.

b.

Diselenggarakan oleh Panitia Pusat SNMPTN.

c.

Keterangan lengkap dapat dilihat di situs http://um.ugm.ac.id/.

Seleksi Masuk UI

SIMAK


SIMAK-UI (Seleksi Masuk UI) adalah ujian seleksi masuk UI yang diselenggarakan oleh UI bagi calon mahasiswa yang ingin kuliah di UI untuk program pendidikan sebagai berikut:

  • Program Sarjana Reguler

  • Program Sarjana Kelas Paralel

  • Program Vokasi


SIMAK UI menggantikan UMB yang dilaksanakan pada tahun 2008

Setiap siswa SMA yang memenuhi persyaratan dapat memilih mengikuti salah satu atau lebih program pendidikan yang seleksinya melalui SIMAK UI (Seleksi Masuk Universitas Indonesia).Khusus Program Sarjana Reguler seleksi ujian masuk selain melalui SIMAK-UI juga dapat melalui SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri)

Seleksi Masuk Universitas Indonesia
Minggu, 1 Maret 2009
Di 40 lokasi seluruh Indonesia

Jadwal Pendaftaran














JenjangLokasi UjianPendaftaranSeleksi Masuk
Vokasi
Sarjana Reguler             
Sarjana Kelas Paralel

40 lokasi di Seluruh  Indonesia
19 Jan-22 Feb 20091 Maret 2009

Biaya Pendidikan (*tahun 2008)






















Jalur Penerimaan
BOP
(per semester)

Uang Pangkal
(Semester 1 tahun 1)
Reguler (SIMAK-UI,SNMPTN, Prestasi)Disesuaikan dengan penghasilan  penanggung biaya pendidikan:

  • IPA Rp. 100.000 – 7,5 juta

  • IPS  Rp. 100.000 – 5    juta


Disesuaikan dengan penghasilan penanggung biaya pendidikan:

  • s.d 25 Jt (FK, FKG, FT, FASILKOM)

  • s.d 10 Jt (FE, FISIP, FH, FPsi)

  • s.d 5 Jt (FKM, FIK, MIPA, FIB)


KelasParalelRp. 6 juta – 10 jutaRp. 10 juta
VokasiRp. 4 – 6,5 jutaRp. 4 juta

Ditambah DKFM Rp. 100.000 per semester dan DPP Rp. 600.000 di Semester 1 tahun 1






Presentasi kuota penerimaan mahasiswa program sarjana regular berdasarkan pola penerimaan mahasiswa baru56% SIMAK-UI,

14% SNMPTN,

30% PPKB

Pendaftaran dilakukan secara online melalui situs http://penerimaan.ui.ac.id Pilihan Program Studi dan persyaratan dapat dilihat pada web tersebut.

Informasi lebih lanjut :

Gedung Pelayanan Mahasiswa Terpadu Pusat Administrasi Universitas
Telp.(021) 78841818, 7867222 ext.100022, 3296 3665, 3296 3655, 7864126
Email : penerimaan@ui.ac.id
Fax : (021) 7270158


PPKB


PPKB (Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar)
Dalam rangka pemerataan kesempatan belajar, UI mengirimkan undangan kepada siswa SMA yang berprestasi diseluruh wilayah Indonesia untuk masuk UI. Demi standarisasi mutu, khusus bagi mahasiswa yang diterima melalui PPKB harus mengikuti program matrikulasi mata kuliah tertentu selama kurang lebih empat minggu. Siswa SMA yang mendapatkan Undangan, harus datang sendiri pada saat pendaftaran. Jika tidak datang dianggap mengundurkan diri. Acuan yang digunakan untuk menentukan SMA yang diikutsertakan pada program ini antara lain:

  • Prestasi yang dicapai oleh lulusan SMA yang bersangkutan dalam Ujian Tulis UMPTN/SPMB tahun-tahun sebelumnya.

  • Prosentase lulusan SPMB dari SMA yang bersangkutan pada tahun sebelumnya.

  • Prestasi mahasiswa UI yang berasal dari SMA yang bersangkutan.

  • SMA di seluruh pelosok tanah air, terutama yang peserta didiknya tidak/belum ada atau hanya sedikit berkesempatan belajar di UI.





    • Jurusan IPA :
      Kelas 1 (kelas 10) sampai dengan semester 1 kelas 3 (kelas 12) termasuk dalam 5 peringkat terbaik di kelas.

    • Jurusan IPS dan Bahasa:
      (1) Kelas 1 (kelas 10) sampai dengan kelas 2 (kelas 11) termasuk dalam 10 peringkat terbaik di kelas.
      (2) Semester 1 Kelas 3 (kelas 12) termasuk dalam 5 peringkat terbaik di kelas.






SNMPTN


SNMPTN adalah seleksi penerimaan nasional yang diselenggarakan Panitia yang dibentuk oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional


Kelas Internasional


KI (Kelas Internasional)
Lima Fakultas di UI yaitu Fakultas Psikologi, Fakultas Teknik, Fakultas Kedokteran, Fakultas Ilmu Komputer, dan Fakultas Ekonomi menyelenggarakan kelas internasional bekerjasama dengan universitas-universitas terkemuka di Australia dan Eropa untuk program sarjana dengan gelar ganda. Seleksi masuk terdiri atas seleksi akademik dan Bahasa Inggris. Keuntungan KI adalah selain diperoleh gelar ganda dari UI dan Universita Mitra, mahasiswa juga mendapat pengalaman pendidikan diluar negeri serta mendapat pengakuan internasional.


Program Kerja Sama Daerah dan Industri (PKSDI)


Dalam program ini, ditawarkan 54 program studi jenjang pendidikan sarjana yang secara integratif berada di bawah payung Universitas Indonesia, dengan jumlah peserta yang diterima disesuaikan dengan daya tampung tiap-tiap program studi. Pemerintah daerah dan industri, dapat menjaring lulusan SMA terbaik yang terdapat di daerahnya, untuk mengikuti seleksi tahap selanjutnya yang diadakan oleh Universitas Indonesia.

Untuk memanfaatkan pendidikan di program-program studi ini, pemda atau industri menyepakati suatu skema kerja sama yang dituangkan dalam Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Universitas Indonesia. Sumber dana dalam kerja sama ini dapat berasal dari anggaran daerah, donasi dari industri, yayasan sosial, ataupun perseorangan dermawan. Bila seorang calon diterima dalam program kerja sama dengan pemda ini, ia harus membuat pernyataan kembali ke daerah dengan Pemda atau setidaknya bersedia untuk berjanji akan berkarier di daerah. Sementara itu, dalam skema kerja sama Universitas Indonesia dengan Industri, sumber dananya berasal dari industri, pesertanya terikat dalam surat pernyataan untuk berkarier dengan industri atau setidaknya bersedia ditempatkan di daerah.


Program Olimpiade Sains


Program Olimpiade bertujuan untuk membantu para juara Olimpiade keilmuan untuk melanjutkan studi di UI sesuai dengan bidang yang dijuarainya.

Persyaratan seleksi :

  • Juara olimpiade sains di bidang Biologi, Fisika, Matematika, Kimia, Komputer, atau Ekonomi yang diselenggarakan oleh DIKNAS dan dikirim oleh DIKNAS.

  • Lulus pada tahun penerimaan, dan rapor kelas 1--3 dengan nilai rata-rata 7.




Program Atlet Berprestasi


Program Atlet Berprestasi bertujuan untuk membantu para atlet berprestasi nasional/internasional untuk meningkatkan kemampuannya menjadi SDM berkualitas.

Persyaratan :

  • Olahragawan berprestasi, minimal juara nasional.

  • Mendaftar melalui mitra KONI/DIKDASEMEN.

  • Memiliki ijazah yang berumur maksimal 5 tahun, sejak lulus dari SLTA

  • Biaya pendidikan ditanggung oleh mitra.

  • Mengikuti Tes Bakat dan Tes Potensi Akademik (ITB).













Lampu Merah

Entahlah udah beeberap minggu ini, kok saya makin gelisah dengan kondisi SMA Negeri 8 Jakarta. Saya banyak melihat dan meraskaan bahwa ada kondisi yang tidak kondusif telah terjadi. Beberapa hari yang lalu, banyak kelas kosong, dan ternyata kelas-kela stersebut siswa sedang sibuk menonton video film jepang. Satu sisi saya senang, karena alat-alat teknologi terbaru yang diberikan pihak komite dimanfaatkan dnegan baik oleh siswa. Tapi sayang loh kalau cuma buat nonton VCD. LCD dan kompi itu untuk pembelajaran, karena penggunaan teknologi tersebut akan membuat guru berekspresi secara efektif dan efisien.

Duapuluh tahun yang lalu bagaimana tidak, seorang guru harus menggambar rangka manusia di blackboard, pindah kelas gambar lagi, hapus dan akhirnya waktu terbuang hanya untuk menggambar. Dan akhirnya jaman memang berubah beberapa teman yang jago gambar, ada Pontjo Djuly Widodo, ada Handaru dan lain-lain, diminta oleh guru untuk menggambar di kertas AO, sehingga guru tinggal buka dan tempel. Tapi gambar tanpa animasi membuat "kekuatan" guru bercerita harus lebih dari sekedar dongeng.

Masa terus berganti, dr, budhi Soesilo menggunakan projector slide, lumayan kemajuan pesat. Karena masa itu hanya baru penggunaan slide projector yang mutakhir. Dan sekarang semkain banyak teknologi animasi, sehingga penggunaan internet amat diperlukan sekali.

Kembali kepersoalan semula. Jadi sudah mulai terlihat, adanya kelas yang tidak ada gurunya, mulai terlihat guru kembali ke masa lalu dimana tidak merasa bersalah ketika seorang ketua kelas harus mencari posisi beliau untuk mengingatkan bahwa sekarang jam pelajarannya. Belum lagi tingkat disiplin yang menurun drasti, dengan ditunjukkannya jumlah kehadiran siswa di koperasi setiap "pergantian" jam pelajaran. What something wrong with SMA 8 ?

Kemarin saya harus sedikit marah, saat ujian sumatif ada 6 anak tertangkap menggunakan HP untuk mengirinkan jawabna ke teman yang lain, wah penggunaan teknologi yang salah dan keliru. Tapi saya sebagai guru bk, coba melihat dari sisi yang lain. Kok bisa siswa masih memegang HP ? Artinya guru tidak mengingatkan para siswa untuk meletakkan HP di depan kelas saat ujian belum berlangsung.

Kedisiplinan memang hanya akan terwujud oleh partisipasi kita semua. Tanpa disiplin kita tidak akan nyamam dalam segala hal. Jadi buat saya, SMA 8 udah saya beri lampu merah. Jika Januari 2009 tidak berubah, jangan terlalu berharap untuk mendapatkan nilai optimal.

Tuesday, November 25, 2008

Friday, November 21, 2008

Wana Wisata Curug Cijalu Subang, Tempat Mandi Bidadari

Subang yang merupakan bagian dari propinsi Jawa Barat yang termasuk ke dalam tanah sunda atau parahyangan memiliki beberapa tempat wana wisata alam yang merupakan alternatif setelah melewati kota Bandung. Salah satu wana wisata yang ditawarkanya selain daripada Guung Tangkuban Parahu yang terkenal dengan legendanya Sangkuriang terdapat wana wisata alam berupa air terjun yaitu Curug Cijalu.

Dilansir dari situs pemerintahan daerah kabupaten Subang, dideskripsikan bahwa Curug Cijalu terletak di Kecamatan Sagalaherang, berjarak 37 Km dari kota Subang ke arah selatan (1 jam perjalanan) dan sekitar 50 Km dari Kota Bandung kearah utara (1,5 jam perjalanan). Wana wisata ini terletak pada ketinggian 1.30 m dpl, konfigurasi lapangan umumnya bergelombang . Kawasan ini mempunyai curah hujan 2.700 mm/th dengan suhu udara 18-26C. Seperti namanya, curug (air terjun, Bahasa Sunda), hanya sepasang air terjun yang tumpahan airnya mengalir deras membelah bukit di puncak Gunung Sunda, sekira 800 meter di atas permukaan laut.

Tumpahan air itu menyajikan panorama indah pada birunya langit, sejuknya udara, dan hijaunya pepohonan yang menyelimuti suasana wisata yang berada di Kecamatan Sagalaherang Kabupaten Subang. Belum lagi percikan air terjun yang dingin, sejuk dan putih, membuat para wisatawan tak tahan lagi ingin segera bermandi ria di bawahnya. Curug Cijalu “ditemani” dua makam yang dikeramatkan dan juga “ditemani” oleh air terjun lain yang dikenal dengan nama Curug Perempuan yang terletak sekira 100 meter sebelum Curug Cijalu.

Dengan dicapai dari Kecamatan Wanayasa (18km), Sagala Herang (20km) dan dari Kabupaten Subang (37km) Purwakarta (40km) Bandung (63km) yang diketahui kondisi jalan umumnya beraspal dan hanya sebagian kecil yang masih berupa jalan batu, dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat, sarana transportasi umum yang ada ojek atau colt carteran dari Wanayasa.

Selain curug Cijalu dan Curug Perempuan, terdapat pula lapangan sebagai areal untuk camping bagi para pengunjung Secara keseluruhan, tempat ini dapat dijadikan alternatif bagi pengunjung yang memiliki hobi berpetualang. Selain menjanjikan ketenangan dan ketenteraman, juga kedamaian menjadi perpaduan yang kompak untuk menunjang daya tarik tersendiri.

Wana wisata ini terdiri dari hutan alam dan hutan tanaman, sumber air yang ada berupa mata air yang saat ini dimanfaatkan untuk keperluan pengunjung. Potensi visual lansekap didalam kawasan yang menarik adalah air terjun, hutan alam dengan udara yang sejuk dan hutan tanaman. Dimana wana wisata ini digunakan untuk wisata harian dengan kegiatan yang dapat dilakukan adalah piknik, mandi air terjun, lintas alam dan mendaki gunung.

Berdasarkan sejarahnya bahwa Curug Cijalu dibuka sejak 1 September 1984 berlokasi dihutan produksi blok Cijengkol RPH Tangkubanperahu Utara, BKPH Wanayasa Kab Purwakarta dan Desa Cipancar Kab Subang. Dengan luas 8ha daerah ini diproyeksikan sebagai obyek wisata. Dimana dulu sebelum dikelola air terjun itu sudah sering dikunjungi orang-orang keturunan Tionghoa. Mereka menganggap air terjun itu tempat mandi para bidadari, tutur seorang penduduk Desa Cipancar yang sudah tinggal disana lebih dari enam puluh tahun . Kepercayaan ini timbul lantaran saat matahari pagi memancar, akan bermunculan pelangi-pelangi kecil memantul dari air terjun. (Diperoleh dair berbagai sumber)

Wisata kuliner di Subang


Subang adalah sebuah kota yang - walaupun kecil - namun menyenangkan untuk disinggahi. Kota ini sekarang menjadi rumah baru saya setelah Jakarta dan Bandung. Di kota ini ada beberapa tempat makan yang enak, dari mulai yang kelas warung pinggir jalan, riverview restaurant (restaurant pinggir kali) hingga kelas restro yang beneran. Ini beberapa tempat yang mungkin bisa jadi referensi bila Anda ingin, sedang atau telah berkunjung ke kota ini. Selamat menikmati!


AYAM

· Ayam Goreng Kalama—Wesel

· Ayam Bakar Kajojo—Jl. Otista

BAKSO

· Bakso Goyang Lidah—Jl. Otista

· Bakso Malang– Jl. Letjen Suprapto

· Bakso Urat-Gg. Jl. Kapt. Hanafiah

· Bakso Urat-sebelah toko Menanti (dekat Bioskop Chandra)

· Bakso Mang Ade-Gg. Pelabuan

· Bakso Jampang-perapatan Msj. Agung

· Bakso RM. Sedap-Jl. Letjen Supratman

· Bakso, kue dan siomay-pinggir depanAS Foto

BATAGOR

· Batagor dan siomay-Jl. A. Yani

BUBUR AYAM

· Bubur Ayam Panglejar-Jl. Letjen Suprapto (dekat kantor pegadaian)

· Bubur Ayam Katineung-depan RS. PTPN

CAPCAY

· Capcay di daerah Cihanjuang

GADO-GADO

· Gado-gado-Jl. Letjen Suprapto (dekat toko Macan Ketawa)

MARTABAK

· Martabak Mas Yani-Pujasera

· Martabak Citra-Pujasera

· Martabak Denai-depan Toko Sedap

· Martabak Tiptop-dekat bubur ayam Panglejar

· Martabak Unyil-sebelah bakso urat Jl. Kapt. Hanifah

NASI GORENG

Nasi Goreng Lio-depan penginapan Pd. Dewi

Nasi Goreng PLN-depan Gd. PLN (Jl. DI Panjaitan)

Nasi Goreng Pelangi-sebelah radio Pelangi

NASI PADANG

Nasi Padang Galoro-Jl. Otista

Nasi Padang Pituah Bundo-Jl. Otista

Nasi Padang Simpang Ampe-daerah Ps. Inpres Lama

Nasi Padang Basuo-Gg. Panglejar

NASI UDUK

Nasi Uduk-Jl.Brigjen Katamso

Nasi Uduk Mang Uri – Jl. Otista

PEMPEK

Pempek ibu Maharani-Jl. Perumnas

Pempek Hagadipa-Perumnas dan Pujasera

Pempek Kafe Dhea-Subang Jaya

ROTI

Roti Bakar Panglejar-Jl. KS 27

Roti Ma’rifa-JL. A. Yani

Roti Raos-sebelah RM Sedap

Roti Bakar Pujasera-Pujasera

SATE

Sate Kajojo-Jl. Otista

Sate Perumnas-dekat bengkel Aloez

(www.bisma.wordpress.com)

Dari Peninggalan Prasejarah Hingga Tongkrongan ABG


Menelusuri Museum Purbakala dan Sejarah Nilai Budaya akan larut dan membawa kita ke era prasejarah. Sejumlah penemuan benda-benda bersejarah seperti perlengkapan tradisional era kerajaan hingga reflika candi, tunggangan Dewa Shiwa tersusun dan tertata rapih di sebuah estalase kaca. Meskipun tanpa bicara, namun ia mengungkap fakta sejarah…

Membicarakan sejarah dan asal-usul Kabupaten Subang, dirasa belum lengkap jika belum menyempatkan diri nongkrong seharian di Museum Purbakala dan Sejarah Nilai Budaya di area Wisma Karya Jl. Ade Irma Suryani No 2 Subang. Di museum warisan peninggalan zaman penjajahan dulu ini tersimpan sekitar 200 item peninggalan purbakala bernilai sejarah sejak zaman prasejarah ratusan tahun silam. Tidak hanya dimuseumkan, namun dari ratusan item benda sejarah tersebut disusun dalam satu alur cerita membingkai sebuah sebuah deretan cerita panjang sejarah dan asal-usul Subang sebagai kota kerajaan.

“Dengan penyajian seperti ini selain sambil rekreasi dan wisata budaya juga diharapkan pengunjung yang datang bisa mendapatkan pengetahuan dan mengapreisasi benda-benda bersejarah dalam setiap periode-nya,” ujar Ahmad Sholeh penjaga museum Purbakala dan Sejarah Nilai Budaya Kabupaten Subang

Menurut Sholeh dari jumlah yang ada, benda-benda tersebut diklasifikasikan menjadi delapan klasifikasi, yaitu geologika, biologika, etnografika, historika, numismatika, keramologika, seni rupa dan teknologika. Salah satunya seperti patung Tuian PW Hoflan bersama istri yang terbuat dari tembaga, Senjata Api masa VOC, pedang serdadu (tahun 1925), Kapak dan Corong Sepatu batu, tengkorak Cervus (masa Purba), Fragmen tanduk Kerbau Purba, Guci Thailand (Abad XVIII M), Mangkuk China (Abad XVII), mesin hitung pada masa Inggris dan Mesin Telpon masa Belanda hingga arca Nandi (Sapi Jantan) yang diyakini sebagai kendaraan Dewa Siwa untuk terbang ke Nirwana yang ditemukan di Desa Cipancar Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang.

Menurut Ahmad Sholeh benda-benda sejarah tersebut sebagian ditemukan oleh warga. Penemuan tersebut kemudian dilakukan oleh tim Arkelogi Bandung untuk memastikan benda yang dimaksud, sebelum dimuseumkan di Museum Purbakala dan Sejarah Nilai Budaya Subang.

Sayangnya, kekayaan khazanah sejarah tersebut belum mendapat respon banyak, baik dari kalangan masyarakat umum, maupun akademis. Hal ini terbukti masih minimnya jumlah pengunjung ke tempat penyimpanan benda sejaraha tersebut. “Setiap hari kami buka, kecuali hari Sabtu dan libur besar. Dalam satu bulannya rata-rata sekitar 150 pengunjung yang datang ke sini untuk melihat benda sejarah,” ungkap Sholeh

Sejurus dengan masih lemahnya jumlah masyarakat yang datang, sebaliknya Wisma Karya justu menjadi tempat mangkal anak baru gede dan hiburan musik. Menurut salah satu pedagang kaki lima di area Wisma Karya yang enggan disebuutkan jati dirinya menyebutkan pada malam minggu Wisma Karya menjadi tempat kencan sepasang kekasih.

“Kalau malam minggu di sini ramai sekali kang, mereka datang bawa motor berpasang-pasangan. Saya tidak tahu mereka ngapain aje setelah sampai sini,’ ujar sumber tadi

Titik terang aktivitas ABG di malam minggu tersebut, diketahui saat menjambangi Wisma Karya pada akhir pekan lalu. Tampak sejumlah ABG usia pelajar duduk berpasangan dengan jenis kelamin yang berbeda sembari bersenda gurau. Bahkan dari penelusuran tidak sedikit yang diketahui dalam posisi berpelukan.

Ketua Lembaga Advokasi Pendidikan Kabupaten Subang Yaya Sudarya menyayangkan adanya kondisi terbalik wisma Karya. Dia berharap dinas terkait melakukan tindakan membersihkan citra Wisma Karya yang menyimpan benda-benda bersejarah.

“Jadi jumlah yang datang ke Wisma lebih banyak pada malam hari dibandingkan dengan siang hari. ini kan berdampak kurang bagus pada fungsi Wisma Karya yang menyimpan benda-benda peninggalan,” ujar Yaya. (*)

(http://berita.blog.dada.net)

Menjelajahi bangunan bersejarah kota Subang

Bangunan tua bersejarah memang bisa menjadi saksi bisu bagaimana masyarakat masa lalu menjalankan kehidupannya. Sisa penjajahan di Subang bisa menjadi salah satu contohnya. Secara umum, berdasarkan kepentingannya, di Subang ini ciri arsitektur kolonial dapat dibagi dua.

Pertama, bangunan-bangunan yang didirikan untuk kepentingan militer. Bangunan-bangunan kolonial ini berada di kawasan Lanud TNI-AU Suryadarma, Kalijati. Dari kompleks ini, yang paling terkenal adalah salah satu rumah dinas perwira yang kini dikenal sebagai Museum Rumah Sejarah. Bangunan ini beserta isinya menjadi saksi bisu kapitulasi (penyerahan kekuasaan) dari pemerintah Hindia Belanda kepada tentara pendudukan Jepang.

Kedua, bangunan-bangunan yang didirikan untuk kepentingan bisnis perkebunan. Subang dulu memang dikenal sebagai sentra perkebunan. Konon, pada masa kolonial di Subang ini, teh, coklat, tebu, dan karet adalah beberapa komoditas yang dieksploitasi pengusaha swasta asing sektor perkebunan (planters) melalui konsesi hak guna lahan. Pamanoekan en Tjiasem Landen (P&T Lands.) adalah perusahaan yang memiliki konsesi areal lahan yang luasnya hampir meliputi wilayah Subang sekarang. P.W. Hofland adalah tokoh sentral usaha komoditas perkebunan di kawasan ini.

Subang sebenarnya termasuk salah satu tempat yang paling beruntung karena masih memiliki salah satu saksi sejarah masa lalunya yang bisa dibaca lewat bangunan-bangunan tua khas perkebunan. Melalui salah satu kekayaan itu, orang bisa menelusuri perjalanan sejarah kota dan masyarakat Subang. Dari bangunan-bangunan khas kolonial ini pula, kita bisa membayangkan bagaimana berkuasanya para planters ini dan betapa besar pula aset yang mereka kelola.

Bangunan-bangunan kolonial khas perkebunan ini lebih tersebar, walau sebagian besar berada pada sebuah ”kompleks” di kawasan Subang kota. Gedung Wisma Karya adalah ciri paling khas bagaimana kejayaan Subangplanters masa lalu yang konon pula menjadi pesaing para preangerplanters di Bandung. Bangunan yang diresmikan tahun 1929 ini dulu dipakai sebagai sociteit, tempat para meneer beserta para mevrouw-nya berleha-leha sambil main bola sodok atau nonton toneel.

Sebagai sebuah ”kompleks” pusat sentra perkebunan, tak jauh dari gedung Wisma Karya ini berdiri megah kantor pusat administrasi perkebunan (kini Hotel Subang Plaza), gudang (atelier), perumahan (the big house, Jl. Ade Irma Suryani, perumahan menuju arah Sidodadi dan kompleks bangunan tua di kawasan Cidongkol). Dan jangan lupa, dulu ”kompleks” ini tambah megah dengan hamparan hijaunya padang golf yang kini menjadi alun-alun.

Bangunan-bangunan antik ini juga menjadi saksi bagaimana para pejuang dulu begitu gigih mempertahankan kemerdekaan. Gedung Wisma Karya, misalnya, konon pada tahun 1945-1947 dijadikan markas pasukan Kratibo (Karawang Timoer-Bandoeng Oetara), pimpinan Letkol Sukanda Bratamanggala dan H. Rusdi. Sementara gedung ”The Big House” yang kini terletak di Jl. Ade Irma Suryani Nasution, kala itu menjadi markas pasukan Hizbullah. Gedung lain yang dijadikan markas badan-badan perjuangan adalah Gedung Gede (depan gedung DPRD, telah hancur), Gedung Jeding, Gedung Cipo, dan Gedung Pasanggrahan.

Sementara, bangunan-bangunan khas perkebunan di Subang ini antara lain juga ditemui di kawasan perkebunan Ciater dan Tambaksari (selatan), perkebunan karet Wangunreja dan gedong satu (barat) serta Sumurbarang (timur). Beberapa gedung tua ini terpelihara dengan baik, terutama yang letaknya tidak jauh dari permukiman. Bangunan-bangunan di afdeling Kasomalang, Wangunreja dan afdeling Ciater adalah beberapa contoh yang relatif terpelihara. Umumnya, gedung-gedung ini dijadikan rumah dinas kepala afdeling ataupun kantor administrasi kebun.

Namun terdapat pula beberapa bangunan yang kondisinya memprihatinkan. Rumah dinas kepala afdeling kebun Bukanagara, Desa Cupunagara, Cisalak misalnya, kini tampak tak terurus. Berada di atas bukit kecil, gedung tua tak berpenghuni ini tampak kusam, beberapa genting bolong-bolong dan beberapa kusen jendelanya hampir copot. Walau dari jauh tampak menarik sebagai sebuah villa, lengkap dengan cerobong tungkunya, tapi dari dekat lebih mirip rumah hantu. Konon bangunan tersebut dibuat sekitar tahun 1930-1931.

Benda atau bangunan benda cagar budaya sesungguhnya bukan saja harus dilindungi, tetapi juga harus bisa dijamin kelestariannya. Di Subang, diakui atau tidak, keberadaan benda-benda cagar budaya sangat rawan berubah, bahkan rawan tergusur karena intervensi kekuatan komersial maupun karena kurangnya dukungan dana. Sebagai kota yang berkembang pesat, Subang dalam 5-10 tahun ke depan dikhawatirkan bukan saja tampil makin gemerlap dan modern, tetapi juga makin seragam, seolah-olah tidak ada lagi kekhasan dan akar sejarah kota yang tersisa.

Sejauh mana pemerintah, organisasi sosial dan warga Subang ini peduli pada upaya pelestarian bangunan dan benda cagar budaya yang dimiliki. Untuk menjawab pertanyaan ini harus diakui bukanlah hal yang mudah. Sekalipun disadari bahwa eksistensi bangunan dan benda cagar budaya perlu dilindungi dan dilestarikan, tetapi dalam praktiknya tidak selalu keinginan dan harapan mulia itu paralel dengan kenyataan di lapangan.

Akselerasi perkembangan kota yang luar biasa cepat dan dominannya pengaruh kekuatan komersial sering menyebabkan pertimbangan pragmatis menjadi lebih menonjol daripada pertimbangan yang idealis.

(Disarikan dari http://gerbang.jabar.go.id/kabsubang/index.php?index=16&idberita=183)

Sisingaan kesenian Subang



Sisingaan atau Odong-odong (dalam sebutan lain Gotong Singa) merupakan salah satu jenis seni pertunjukan rakyat Jawa Barat, khas Subang berupa keterampilan memainkan tandu patung kepala singa yang didekorasi berwarna-warni dan diusung oleh beberapa orang. Pertunjukan ini sering disajikan sebagai bagian dari upacara sunatan atau upacara lainnya dalam bentuk arak-arakan.
Sisingaan biasanya ditampilkan dalam dua bentuk yang berbeda. Warga Subang menamakannya sebagai singa pergosi dan singa buhun.
Pada atraksi sisingaan, sepasang anak kecil dengan memakai baju adat Sunda dinaikkan keatas sepasang tandu singa, yang diusung oleh empat orang pengarak. Atraksi dilakukan dengan berputar-putar, ataupun maju mundur dan bergerak terus mengelilingi kampung, desa, atau jalanan kota sampai akhirnya kembali ke tempat semula.

Pertunjukan Sisingaan pada dasarnya dimulai dengan tetabuhan musik yang dinamis. Lalu diikuti oleh permainan Sisingaan oleh penari pengusung sisingaan, lewat gerak antara lain: Pasang/Kuda-kuda, Bangkaret, Masang/Ancang-ancang, Gugulingan, Sepakan dua, Langkah mundur, Kael, Mincid, Ewag, Jeblag, Putar taktak, Gendong Singa, Nanggeuy Singa, Angkat jungjung, Ngolecer,Lambang, Pasagi Tilu, Melak cau, Nincak rancatan, dan Kakapalan. Sebagai seni Helaran, Di dalam perkembangannya, musik pengiring lebih dinamis, dan melahirkan musik Genjring Bonyok dan juga Tardug.



Gerakan-gerakan semacam jurus-jurus silat ditampilkan dipadu dengan gerakan jaipongan, tarian khas Jawa Barat. Atraksi sisingan memadukan tiga unsur seni utama. Yaitu seni gerak tari atau pencak silat dan jaipongan. Seni suara gamelan kendang dan gong, serta seni busana para pemainnya.

Para pemain sisingaan menampilkan gerak akrobat dan tarian yang atraktif. Berbagai gerakan ini membuat warga yang menyaksikan merasa terhibur. Semua atraksi akrobat ini dilakukan para pemanin yang terlatih tanpa unsur magic.

Sisingaan tetap bertahan sebagai seni pertunjukan rakyat Subang, Jawa Barat. Sisingaan tetap diminati karena atraksinya menarik dan menghibur.
(www.legowwo.multiply.com)

Kegiatan TeSIS terdahulu






Tesis telah dilaksanakan sejak tahun 2001, tahun 2007 tidak diadakan dan sekarang tahun 2008 akan diadakan kembali di Subang Jawa barat.
Kegiatan tesis meliputi kegiatan meerencanakan, melaksanakan dan melaporkan penelitian secara tertulis. Di samping itu siswa juga akan melakukan sosialisasi dengan warga setempat. Karena data penelitian sebagian besar harus digali dari masyarakat.
Walaupun kesannya formal dan harus membuat laporan pula, namun pada pelaksanaannya TeSIS malah menyenangkan, karena inilah ajang di mana satu angkatan menghabiskan waktu 4 hari bersama di suatu desa yang sederhana, bercengkrama dengan sesama ataupun dengan warga. Ada juga kegiatan hiburannya yaitu olahraga yang terkadang berupa pertandingan persahabatan dengan warga dan bakti sosial.



Secara lengkap TeSIS dari tahun ke tahun adalah...

TeSIS 2001 di desa Coblong, Bogor
TeSIS 2002 di desa Pasawahan, Kuningan
TeSIS 2003 di desa Situraja, Sumedang
TeSIS 2004 di desa Sukaraja, Tasik Malaya
TeSIS 2005 di desa Cigugur, Kuningan
TeSIS 2006 di desa Wanaraja, Garut

Thursday, November 20, 2008

METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA


1. Kuesioner/Angket
Responden (mhs, petani, pejabat, dsb)

2 Interview / Wawancara

Pedoman Wawancara

Responden (mhs, petani, pejabat, dsb)

3 Observasi

Panduan Observasi

Benda, kondisi, situasi, proses, perilaki

4 Studi Dokumen

Form Pencatat Dokumen

Catatan resmi, dokumen, UU, Putusan hakim, buku, jurnal, dsb


Metode Pengumpulan Data (Sutrisno Hadi, 1998: 67) :

* Angket, yaitu pengumpulan data melalui daftar pertanyaan
* Interview, yaitu pengumpulan data yang bercakap-cakap dengan sumber data baik langsung maupun tidak langsung
* Observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati kegiatan tertentu
* Test, yaitu pengumpulan data yang bersifat potensial
* Eksperimen, yaitu pengumpulan data yang memakai cara dengan mengadakan suatu percobaan terhadap sesuatu hal
* Dokumenter, yaitu pengumpulan data dengan mengambil data yang sudah tercatat dalam dokumen



KUESIONER (ANGKET)

Pengertian

* Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui”. Suharsimi Arikunto (1999:140
* Kuesioner dipakai untuk menyebutkan metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket atau kuesioner instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner.

Jenis kuesioner dapat dibeda-bedakan dari berbagai sudut pandang :

Dipandang dari cara menjawabnya, maka ada:

* Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimat sendiri.
* Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabanya sehingga responden tinggal memilih.

Dipandang dari jawaban yang diberikan ada:

* Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya
* Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain

Dipandang dari bentuknya maka ada:

* Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesionr tertutup.
* Kuesioner isian yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.
* Chek list sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda chek pada kolom yang sesuai.
* Rating scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukan tingkatan-tingkatan.



KELEBIHAN DAN KELEMAHAN KUESIONER

Kelebihan kuesioner sebagai berikut:

* Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
* Dapat dibagikan secara serentak kepada responden.
* Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing menurut waktu senggang responden.
* Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab.
* Dapat dibuat berstandar sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.



Kelemahan kuesioner adalah sebagai berikut:

* Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak terjawab, padahal sukar diulangi diberikan kembali padanya.
* Seringkali sukar dicari validitasnya
* Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur
* Angket yang dikirim lewat pos pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20%. Seringkali tidak dikembalikan tertutama jika dikirim lewat pos menurut penelitian
* Waktu pengembaliannya tidak sama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat



Langkah Menyusun Angket

* Menyusun matrik spesifik data
* Menyusun angket
* Try out (uji coba angket)
* Revisi angket
* Memperbanyak angket



Ad, 1 Menyusun matrik spesifik data

* Matrik spesifik data berguna untuk melihat atau memperjelas permasalahan yang akan dituangkan di dalam angket, antara lain konsep-konsep yang diteliti, variabel-variabel apa saja yang perlu diukur dan diidentifikasi
* Batas konsep yang akan diteliti
* Variabel-variabel yang perlu diidentifikasi dan diukur yaitu Variabel bebas dan variabel terikat

Ad. 2. Menyusun angket

* Kisi-kisi instrumen : berisi tentang konsep yang dijabarkan dalam variabel-variabel, indikator-indikator yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Masing-masing indikator selanjutnya dijadikan pedoman dalam menyusun angket.
* Item angket : item-item angket sebagai alat ukur didasarkan atas kisi-kisi angket yang telah dibuat sebelumnya.
* Setelah indikator-indikator ditetapkan kemudian dituangkan ke dalam item-item angket yang disusun sesuai tujuan penelitian.



Ad. 3 Try Out (uji coba) angket

* Sebelum penggunaan yang sebenarnya sangat mutlak adanya uji coba terhadap isi maupun bahasa redaksi dari angket yang telah selesai disusun.



Tujuan diadakan try out ini adalah sebagai berikut (Sutrisno Hadi, 1998: 166) :

* Untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan yang kurang jelas maksudnya.
* Untuk meniadakan penggunaan kata-kata yang terlalu asing, terlalu akademik, atau kata-kata yang menimbulkan kecurigaan.
* Untuk memperbaiki pertanyaan-pertanyaan yang biasa dilewati atau hanya menimbulkan jawaban-jawaban yang dangkal.
* Untuk menambah item yang sangat perlu atau meniadakan item yang ternyata tidak relevan dengan tujuan penelitian.
* Melalui try out ini angket juga diuji validitas dan rehabilitasnya. Instrumen yang baik mempunyai validitas dan rehabilitas yang tinggi.



Ad. 4. Revisi angket

* Hasil uji coba angket dijadikan dasar untuk merevisi angket. Revisi angket dilakukan dengan jalan menghilangkan item-item pertanyaan yang tidak valid selama masih ada item yang mewakili.

ad. 5 Memperbanyak angket

* Setelah angket direvisi maka langkah selanjutnya adalah memperbanyak angket yang telah direvisi tersebut sesuai dengan jumlah yang dikehendaki, juga perlu diperhitungkan kemungkinan tak kembalinya angket.



INTERVIEW ATAU WAWANCARA

* Interview adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk-dijawab secara lisan pula. Cin utama dari interview adalah kontak langsung dengan tatap muka (face to face relationship) antara si pencari informasi (interviewer atau information hunter) dengan sumber informasi (interviewee) (Hadari Nawawi, 1995: 124).
* Interview adalah “sebuah dialog (interview) yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewee)” (Suharsimi Arikunto, 1999: 149).



Jenis Interview

* Interview bebas, yaitu pewawancara bebas menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat akan data apa yang akan dikumpulkan
* Interview terpimpin, yaitu interview yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci
* Interview bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara interview bebas dan interview terpimpin



Observasi

Pengertian

* Penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap obyek baik secara langsung maupun tidak langsung disebut pengamatan atau observasi"(Mohamad Ali, 1995 : 91).
* Pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki” (Sutrisno Hadi, 1998: 136).
* Teknik atau cara ini banyak digunakan baik dalam penelitian sejarah, deskriptif ataupun eksperimental, karena dengan pengamatan memungkinkan gejala-gejala penelitian dapat diamati dari dekat.



Jenis observasi dibagi dua yaitu:

* Observasi langsung merupakan pengamatan terhadap perilaku dan kondisi lingkungan yang tersedia di lokasi penelitian untuk diteliti. Dalam penelitian ini peneliti bersifat pasif sebagai pengamat.
* Observasi berperan merupakan pengamatan dengan cara khusus dimana peneliti tidak bersifat pasif sebagai pengamat namun memainkan peran yang mungkin dalam berbagai situasi bahkan berperan menggairahkan peristiwa yang sedang dipelajari.



Kelebihan dan Kelemahan Observasi

Kelebihan :

* Derajat kepercayaan tinggi
* Konteks sosial yang diamati belum dipengaruhi faktor lain (natural)
* Tidak terbatas hanya pada manusia
* Dapat menggunakan alat bantu

Kelemahan :

* Memerlukan waktu yang lama
* Kurang efektif mengamati gejala pada individu seperti sikap, motivasi, pandangan dan sebagainya
* Tidak dapat mengamati gejala yang peka / rahasia
* Tidak dapat mengamati gejala masa lampau.



Studi Dokumen (Pustaka)

Proses pengumpulan data :

* Menentukan bahan hukum yang dicari
* Mencari sumber bahan hukum (data sekunder) yang diperlukan
* Melakukan content identification (dengan mempelajari substansi)
* Mencatat data/bahan hukum dalam form pencatat dokumen
* Mengklasifikasi data dalam form pencatat sesuai permasalahan yang diteliti.

sumber : hukum.uns.ac.id

MENULIS LAPORAN

Menulis sebuah laporan kegian ilmiah merupakan sebuah pekerjaan dengan tantangan yang khas, sebagian dikarenakan harapan kita ketika membaca sebuah laporan kegiatan ilmiah sangat berbeda dengan ketika kita membaca jenis naskah lainnya. Normalnya, kamu tidak membaca sebuah laporan kegiatan ilmiah secara linier "dari awal sampai akhir". Pada saat membaca sebuah laporan kegiatan ilmiah orang biasanya memusatkan perhatian untuk mendapatkan poin-poin penting dengan membaca abstrak/ringkasan, gambar, atau paragraf awal dalam bab pembahasan. Perhatian terhadap teks selebihnya baru diberikan ketika seseorang akan mengulang percobaan, mengumpulkan informasi untuk tinjauan pustaka, atau mengevaluasi kekurangan dalam metoda yang digunakan atau interpretasi hasilnya. Sebuah laporan kegiatan ilmiah hendaknya ditulis dengan sejelas dan setepat mungkin. Selain itu laporan kegiatan ilmiah harus mengacu pada sejumlah informasi penting tentang pelaksanaan penelitian. Data harus diringkas dalam beberapa cara: dengan menggunakan tabel, gambar, dan teks hasil (yang mungkin juga memuat analisis statistik).

Sebaiknya kamu menghindari kalimat-kalimat berbunga, lebih baik langsung ke pokok pikiran/masalah yang dimaksud. Gunakan gaya bahasa yang datar dan sebisa mungkin hindari penggunaan jargon yang spesifik untuk disiplin ilmu tertentu. Kamu dapat mengunakan kalimat pasif untuk menjelaskan gagasan-gagasan mu. Ketika menguraikan hasil, lakukan seolah-olah sedang menjelaskan gambar atau tabel kepada seorang teman. Sebaiknya dihindari penggunaan terminologi statistik dalam tubuh kalimat. Terakhir, organisasikan naskah menurut format yang ditetapkan oleh panitia penyelenggara.

Sebelum kamu memulai menulis, carilah suatu cara untuk mengorganisasikan bahan-bahan yang dimiliki sehingga diketahui apa yang akan kamu tulis, bagaimana urutannya, dan apa yang ingin disampaikan. Usahakan menulis sebuah outline. Kamu dapat menulis gagasan pada secarik kertas. Tulisan tersebut tidak harus rapi, karena dimaksudkan sebagai alat bantu ketika memikirkan apa yang akan diungkapkan. Gunakan cara apapun yang cocok untukmu bagaimanapun anehnya cara tersebut!

Ketika merencanakan penulisan, jangan mengkhawatirkan bahasa. Pusatkan perhatian mu pada apa yang akan diungkapkan. Jangan membuang waktu dengan terlalu memusatkan perhatian pada ejaan. Hal-hal tersebut dapat dipikirkan belakangan setelah diputuskan tentang apa yang akan diungkapkan. Jika terlalu banyak menghabiskan waktu untuk memperbaiki tata-bahasa dalam menyusun naskah awal, harus diingat, mungkin belakangan nanti akan banyak paragarf yang harus dihilangkan karena ternyata tidak diperlukan; atau setidaknya harus dilakukan perubahan yang mendasar. Dengan demikian, berikan perhatian pada tata-bahasa setelah yakin benar dengan apa yang akan diungkapkan.

Para penulis yang lebih berpengalaman umumnya menulis ulang dan melakukan perubahan teks lebih mendalam daripada mereka yang kurang berpengalaman. Setiap orang memerlukan waktu yang cukup untuk dapat menyusun karya yang baik. Semakin baik seorang penulis akan semakin dapat melihat bahwa gagasan/tulisan/ pemikiran awal yang dapat diperbaiki. Karena itu, kamu harus memberi waktu cukup pada diri mu sendiri untuk menulis ulang gagasan/pemikiran agar nantinya pembaca mencapai pemahaman terbaik tentang apa yang ingin kamu ungkapkan, bukannya apa yang terbaik yang dapat dicapai pada menit-menit terakhir.

Mintalah beberapa orang membaca apa yang telah ditulis. Minta tolonglah pada teman, atau guru pembimbing anda. Lakukan hal tersebut tanpa menunggu naskah anda "sempurna" karena jika orang yang kamu mintai tolong memberi saran perubahan mungkin kamu akan merasa keberatan melakukannya. Berikan kepada temanmu naskah sementara (draft) dan beritahukan umpan balik apa yang anda perlukan: komentar atas organisasi naskah? gagasan? bahasa? Atau aspek teknis dari apa yang sudah kamu tulis.

Karya yang bagus memerlukan latihan. Orang yang dapat menjadikan diri kita sebagai penulis yang handal hanyalah diri kita sendiri. Jadi lakukan pekerjaan tersebut, tunjukkan hasilnya pada orang lain, lalu tulis ulang, tulis ulang, dan tulis ulang naskah anda.

Tersedia banyak buku teks maupun panduan menulis yang dapat dijadikan acuan. Buku-buku tersebut memberikan banyak metode yang dapat diterapkan, namun jika metode-metode tersebut tidak cocok untuk anda maka gunakan cara anda sendiri.

Sumber : http://www.progriptek.ristek.go.id

PEMILIHAN TOPIK

Pilihlah sebuah topik yang menarik menurut kamu, jangan mengerjakan semua ide. Mungkin saja kamu dapat mengerjakan sebagian atau semua ide. Tapi itu akan menghabiskan banyak waktu. Hal penting untuk melakukan eksperimen adalah mempelajari lebih banyak tentang ilmu itu sendiri. Tidak perlu harus sangat lengkap dan diharapkan menjadi sukses dalam melakukan eksperimen mu. Tapi yang pasti eksperimen yang bagus dapat dikembangkan untuk menjawab pertanyaan yang mendasar tentang kejadian dan situasi dalam kehidupan sehari-hari.

Cara mudah untuk memilih sebuah topik :

1. Perhatikan alam sekitarmu; Gunakan kalimat "saya ingin tahu mengapa......." , hal tersebut akan sangat membantu mu dalam mendapatkan topik. Sebagai contoh Saya ingin tahu mengapa bunga yang dipotong tangkainya bisa tetap segar didalam vas yang berisi air? Pertanyaan ini akan mendorong kamu untuk melakukan eksperimen. Apakah ada pengaruh selain air yang membuat bunga tetap segar? Atau apakah cara pemotongan ranting dapat mempengaruhi kesegarannya? Pertanyaan-pertanyaan yang berkelanjutan ini akan membuat kamu mendapatkan topik untuk melakukan eksperimen. Tetaplah buka mata dan telinga kamu, dan mulai menayakan pada diri kamu sendiri dengan pertanyaan penyelidikan.Ada sejumlah pertanyaan yang dirumuskan dan ada pula yang ditanyakan kepada diri kamu sendiri yang dapat digunakan untuk mengembankan topik kegiatan ilmiah. Pertanyaan ini dapat membimbing kamu untuk mengembangkan eksperimen, topiknya tentang genetika.

2. Pengalaman diri kamu sendiri; Kamu pasti pernah mengalami sakit flu. Sakit flu memang tidak menyenangkan, tetapi kamu dapat menggunakan ketidaknyamanan ini sebagai alat untuk memilih topik eksperimen kamu. Kamu dapat mencatat bahwa jika sakit flu makanan terasa tidak enak. Kemudian kamu tidak dapat mencium aroma makanan tersebut karena hidung tersumbat. Seharusnya kamu akan mempunyai pertanyaan apakah penciuman akan mempengaruhi rasa? Catatlah hipotesis mu dan mulailah merancang sebuah eksperimen.

3. Dapatkan dari majalah ilmiah atau buku kumpulan kegiatan ilmiah: Dari majalah ilmiah kamu bisa mendapatkan fakta-fakta yang menarik bagi kamu dan yang membimbing kamu untuk membuat pertanyaan-pertanyaan penyelidikan. Jangan berharap ide-ide topik dalam majalah ilmiah, apalagi instruksi-instruksi mengenai langkah-langkah eksperimen dan rancangan eksperimen. Sebuah artikel dapat membawa kamu memikirkan pertanyaan-pertanyaan penyelidikan lainnya. Buku-buku kumpulan kegiatan ilmiah dapat memberikan ide-ide eksperimen dan dapat mempertajam kemampuan kamu dalam mengemukakan pertanyaan-pertanyaan penyelidikan.

Ada hal-hal yang perlu dipertimbangkan seperti jangan berkesperimen dengan hewan bertulang belakang atau bakteri, melainkan dengan ijin khusus dari organisasi setempat di daerah kamu. Eksperimen juga tidak boleh merusak atau mengintimidasi subyek eksperimen



sumber :Johanes Surya, Penelitian ilmiah Remaja

PROSES PENELITIAN

Penelitian merupakan suatu siklus. Setiap tahapan akan diikuti oleh tahapan lain secara terus menerus.

Tahapan-tahapan penelitian itu adalah:

1. Identifikasi masalah
2. Perumusan masalah
3. Penelusuran pustaka
4. Rancangan penelitian
5. Pengumpulan data
6. Pengolahan data
7. Penyimpulan hasil

Tahapan ini hendaknya tidak dilihat sebagai lingkaran tertutup, tetapi sebagai suatu spiral yang semakin lama makin tinggi. Penyimpulan hasil suatu penelitian akan merupakan masukan bagi proses penelitian lanjutan, dan seterusnya.

1. Identifikasi masalah
Penelitian dimulai dari pertanyaan yang belum dapat dijawab oleh seorang peneliti. Untuk ini diperlukan adanya motivasi yang berupa rasa ingin tahu untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk melihat dengan jelas tujuan dan sasaran penelitian, perlu diadakan identifikasi masalah dan lingkungan masalah itu. Masalah penelitian selanjutnya dipilih dengan kriteria, antara lain apakah penelitian itu dapat memecahkan permasalahan, apakah penelitian itu dapat diteliti dari taraf kemajuan pengetahuan, waktu, biaya maupun kemampuan peneliti sendiri, dan lain-lain. Permasalahan yang besar biasanya dibagi menjadi beberapa sub-masalah. Substansi permsalahan diidentifisikasikan dengan jelas dan konkrit. Pengertian-pengertian yang terkandung didalamnya dirumuskan secara operasional. Sifat konkrit dan jelas ini, memungkinkan pertanyaan-pertanyaan yang diteliti dapat dijawab secara eksplisit, yaitu apa, siapa, mengapa, bagaimana, bilamana, dan apa tujuan penelitian. Dengan identifikasi yang jelas peneliti akan mengetahui variabel yang akan diukur dan apakah ada alat-alat untuk mengukur variabel tersebut.

2. Perumusan masalah
Setelah menetapkan berbagai aspek masalah yang dihadapi, peneliti mulai menyusun informasi mengenai masalah yang mau dijawab atau memadukan pengetahuannya menjadi suatu perumusan. Untuk itu, diperlukan perumusan tujuan penelitian yang jelas, yang mencakup pernyataan tentang mengapa penelitian dilakukan, sasaran penelitian, maupun pikiran penggunaan dan dampak hasil penelitian. Permasalahan yang masih samar-samar dan diragukan mulai dipertegas dalam bentuk perumusan yang fungsional. Verbalisasi gagasan-gagasan dapat dirumuskan agar orang lain dapat memahaminya. Pandangan-pandangan teori diuraikan secara jelas, sehingga mudah diteliti dan dapat dijadikan titik tolak penelitian. Perumusan masalah dapat dilakukan dengan pembuatan model. Hipotesis merupakan salah satu bentuk konkrit dari perumusan masalah. Dengan adanya hipotesis, pelaksanaan penelitian diarahkan untuk membenarkan atau menolak hipotesis. Pada umumnya hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menguraikan hubungan sebab-akibat antara variabel bebas dan tak bebas gejala yang diteliti. Hipotesis mempunyai peranan memberikan arah dan tujuan pelaksanaan penelitian, dan memandu ke arah penyelesaiannya secara lebih efisien. Hipotesis yang baik akan menghindarkan penelitian tanpa tujuan, dan pengumpulan data yang tidak relevan. Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis.

3. Penelusuran pustaka
Penelitian dimulai dengan penelusuran pustaka yang berhubungan dengan subyek penelitian tersebut. Penelusuran pustaka merupakan langkah pertama untuk mengumpulkan informasi yang relevan untuk penelitian. Penelusuran pustaka dapat menghindarkan duplikasi pelaksanaan penelitian. Dengan penelusuran pustaka dapat diketahui penelitian yang pernah dilakukan dan dimana hal itu dilakukan.

4. Rancangan penelitia
Rancangan penelitian mengatur sistematika yang akan dilaksanakan dalam penelitian. Memasuki langkah ini peneliti harus memahami berbagai metode dan teknik penelitian. Metode dan teknik penelitian disusun menjadi rancangan penelitian. Mutu keluaran penelitian ditentukan oleh ketepatan rancangan penelitian.

5. Pengumpulan data
Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan rancangan penelitian yang telah ditentukan. Data tersebut diperoleh dengan jalan pengamatan, percobaan atau pengukuran gejala yang diteliti. Data yang dikumpulkan merupakan pernyataan fakta mengenai obyek yang diteliti.

6. Pengolahan data
ata yang dikumpulkan selanjutnya diklasifikasikan dan diorganisasikan secara sistematis serta diolah secara logis menurut rancangan penelitian yang telah ditetapkan. Pengolahan data diarahkan untuk memberi argumentasi atau penjelasan mengenai tesis yang diajukan dalam penelitian, berdasarkan data atau fakta yang diperoleh. Apabila ada hipotesis, pengolahan data diarahkan untuk membenarkan atau menolak hipotesis. Dari data yang sudah terolah kadangkala dapat dibentuk hipotesis baru. Apabila ini terjadi maka siklus penelitian dapat dimulai lagi untuk membuktikan hipotesis baru.

7. Penyimpulan hasil
Setiap kesimpulan yang dibuat oleh peneliti semata-mata didasarkan pada data yang dikumpulkan dan diolah. Hasil penelitian tergantung pada kemampuan peneliti untuk menfasirkan secara logis data yang telah disusun secara sistematis menjadi ikatan pengertian sebab-akibat obyek penelitian. Setiap kesimpulan dapat diuji kembali validitasnya dengan jalan meneliti jenis dan sifat data dan model yang digunakan.

KATEGORI PENELITIAN

Penelitian dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis penelitian, misalnya:

Penelitian kualitatif (termasuk penelitian historis dan deskriptif)adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Asumsi dan aturan berpikir tersebut selanjutnya diterapkan secara sistematis dalam pengumpulan dan pengolahan data untuk memberikan penjelasan dan argumentasi. Dalam penelitian kualitatif informasi yang dikumpulkan dan diolah harus tetap obyektif dan tidak dipengaruhi oleh pendapat peneliti sendiri. Penelitian kualitatif banyak diterapkan dalam penelitian historis atau deskriptif.

Penelitian historis menerapkan metode pemecahan yang ilmiah dengan pendekatan historis. Proses penelitiannya meliputi pengumpulan dan penafsiran fenomena yang terjadi di masa lampau untuk menemukan generalisasi yang berguna untuk memahami, meramalkan atau mengendalikan fenomena atau kelompok fenomena. Penelitian jenis ini kadang-kadang disebut juga penelitian dokumenter karena acuan yang dipakai dalam penelitian ini pada umumnya berupa dokumen. Penelitian historis dapat bersifat komparatif, yakni menunjukkan hubungan dari beberapa fenomena yang sejenis dengan menunjukkan persamaan dan perbedaan; bibliografis, yakni memberikan gambaran menyeluruh tentang pendapat atau pemikiran para ahli pada suatu bidang tertentu dengan menghimpun dokumen-dokumen tentang hal tersebut : atau biografis, yakni memberikan pengertian yang luas tentang suatu subyek, sifat dan watak pribadi subyek, pengaruh yang diterima oleh subyek itu dalam masa pembentukan pribadinya serta nilai subyek itu terhadap perkembangan suatu aspek kehidupan.

Penelitian deskriptif adalah penelitian tentang fenomena yang terjadi pada masa sekarang. Prosesnya berupa pengumpulan dan penyusunan data, serta analisis dan penafsiran data tersebut. Penelitian deskriptif dapat bersifat komparatif dengan membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu; analitis kualitatif untuk menjelaskan fenomena dengan aturan berpikir ilmiah yang diterapkan secara sistematis tanpa menggunakan model kuantitatif; atau normatif dengan mengadakan klasifikasi, penilaian standar norma, hubungan dan kedudukan suatu unsur dengan unsur lain.

Penelitian teoritis adalah penelitian yang hanya menggunakan penalaran semata untuk memperoleh kesimpulan penelitian. Proses penelitian dapat dimulai dengan menyusun asumsi dan logika berpikir. Dari asumsi dan logika tersebut disusun praduga (konjektur). Praduga dibuktikan atau dijelaskan menjadi tesis dengan jalan menerapkan secara sistematis asumsi dan logika. Salah satu bentuk penerapan asumsi dan logika untuk membentuk konsep guna memecahkan soal adalah membentuk model kuantitatif. Dalam beberapa penelitian teoritis tidak diadakan pengumpulan data.

Penelitian ekperimental adalah penelitian yang dilakukan dengan menciptakan fenomena pada kondisi terkendali. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat dan pengaruh faktor-faktor pada kondisi tertentu. Dalam bentuk yang paling sederhana, pendekatan eksperimental ini berusaha untuk menjelaskan, mengendalikan dan meramalkan fenomena seteliti mungkin. Dalam penelitian eksperimental banyak digunakan model kuantitatif.

Penelitian rekayasa (termasuk penelitian perangkat lunak) adalah penelitian yang menerapkan ilmu pengetahuan menjadi suatu rancangan guna mendapatkan kinerja sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Rancangan tersebut merupakan sintesis unsur-unsur rancangan yang dipadukan dengan metode ilmiah menjadi suatu model yang memenuhi spesifikasi tertentu. Penelitian diarahkan untuk membuktikan bahwa rancangan tersebut memenuhi spesifikasi yang ditentukan. Penelitian berawal dari menentukan spesifikasi rancangan yang memenuhi spesifikasi yang ditentukan, memilih alternatif yang terbaik, dan membuktikan bahwa rancangan yang dipilih dapat memenuhi persyaratan yang ditentukan secara efisiensi, efektif dan dengan biaya yang murah. Penelitian perangkat lunak komputer dapat digolongkan dalam penelitian rekayasa.